Bakal Debut, Apa yang Bisa Ditawarkan Saul Niguez untuk Tuchel dan Chelsea?
Ketika Saul Niguez datang ke Chelsea, beberapa pundit memuji kehadirannya sebagai pemain yang memperkaya gelandang The Blues.
“(Saul Niguez) hanya rekrutan apik (Chelsea) lainnya. Dia cocok dengan profil yang dibutuhkan Chelsea,” tutur Gary Neville pasca kedatangannya.
“Di sektor gelandang, dengan Jorginho, Kante dan Mateo Kovacic, Chelsea sudah terlihat kuat. Penambahan Saul membuat mereka lebih kuat lagi,” tambahnya.
Ucapan Gary Neville diamini oleh pakar sepak bola Spanyol di Inggris, Terry Gibson yang menyebut Saul memiliki seluruh profil yang akan membuat Tuchel senang.
“Dia (Saul) dinamis, dia kerap menyerang, dia bisa mencetak gol, dia pekerja keras. Dia punya semua karakter yang Anda butuhkan untuk bermain bagi (Diego) Simeone dan Chelsea,” tutur Terry Gibson dikutip dari Sky Sports.
Mengutip dari perkataan Terry Gibson, bisa dikatakan Saul menawarkan apa yang tak dimiliki gelandang Chelsea sejauh ini.
Bertipe Box to Box, Saul unggul dalam satu hal yakni mencetak gol. Poin ini tak dimiliki oleh Mateo Kovacic dan N’Golo Kante yang bertipe sama.
Jorginho adalah pengatur tempo, Kovacic adalah pembawa bola yang jitu, Kante adalah pemain dengan daya jelajah tinggi. Saul melengkapinya dengan atribut gelandang modern yang bisa bertahan dan mencetak gol.
Sejak era Roman Abramovich, Chelsea selalu memiliki gelandang Box to Box yang andal dalam mencetak gol dan kerap masuk ke pertahanan lawan. Seperti Frank Lampard.
Sejak pensiunnya Lampard, tak ada pemain tengah yang punya potensi tersebut. Dan di 2021 ini, Chelsea memilikinya pada sosok Saul Niguez.
Buktinya terlihat dari pengambilan keputusan Saul saat berada di kotak lawan. Sebagai gelandang, ia memiliki rata-rata 1,44 tembakan per laga dengan nilai Non Penalty Expected Goals (NPxG) sebesar 0,08.
Sebagai gelandang Box to Box pula, permainan Saul berbeda dengan Kovacic dan Kante yang punya peran sama. Bisa dikatakan, pemain berusia 26 tahun tersebut lebih komplit.
Mudahnya, jika Chelsea dan Tuchel butuh daya dobrak saat menyerang dari lini kedua, Saul bisa memainkan peran itu. Jika The Blues butuh gelandang bertahan, ia pun bisa hadir mengisi peran itu.
Dalam bertahan, di Atletico Madrid musim lalu Saul memiliki rata-rata 2,5 tekel per 90 menit. Ia pun unggul dalam duel udara di lini tengah dengan memenangkan 2,87 duel udara per 90 menit, hal yang tak dimiliki Kovacic, Kante ataupun Jorginho.
Bahkan, Saul terbilang pemain Versatile yang bisa menempati posisi Full Back, gelandang tengah dan gelandang serang atau Winger.
Sehingga statistik menyerang dan bertahannya dalam setiap posisi terbilang apik. Sebagai contoh, saat menjadi Full Back, Saul memiliki Expected Goals dan Expected Assist sebesar 0,15 per 90 menit.
Menarik menanti bagaimana Tuchel mengotak-atik taktik Chelsea jika Saul hadir ke lapangan. Bisa saja karena kehadirannya, The Blues akan memiliki ancaman dari lini kedua yang telah lama hilang sejak hengkangnya Frank Lampard sebagai pemain.