INDOSPORT.COM - Kasus penganiayaan terhadap mantan kekasih pada 2018 lalu yang menimpa Jerome Boateng dikabarkan terjadi akibat sang pemain merasa frustasi perkara bursa transfer. Batal bergabung dengan Paris Saint-Germain membuat bek internasional Jerman tersebut melampiaskan kekesalan dengan cara yang salah.
Sekitar tiga tahun yang lalu nama Boateng memang sempat dikaitkan dengan PSG. Sayang kala itu Bayern Munchen yang masih menjadi klubnya enggan melepas dengan harga murah.
Wajar karena saat isu transfer tersebut beredar, Boateng masih terikat kontrak hingga Juni 2021. Die Roten hanya mau melepasnya andai Les Parisiens sudi membayar setidaknya 50 juta Euro (842 miliar Rupiah).
Boateng yang memang ingin pergi dari Allianz Arena ke Parc des Princes pun kesal karena Bayern bersikap jual mahal. Ditambah lagi Sherin Senler, sang mantan yang saat itu masih menjalin hubungan dengannya, enggan jika harus berganti domisili ke Paris.
Dilansir dari L’Équipe, dalam suatu momen saat keduanya berlibur bersama ke Karibia pertengkaran sempat terjadi. Boateng sampai harus berurusan dengan pihak berwenang akibat melemparkan dudukan lilin pada Senler.
Hal ini patut disayangkan karena kasus penganiayaan tersebut berbuntut kandasnya tali kasih Boateng dan Senler. Padahal keduanya sudah memiliki dua buah hati hasil hubungan mereka.
Boateng juga harus membayar kompensasi sebesar 1,8 juta Euro usai Senler membawanya ke meja hijau. Luka pemain berdarah Ghana tersebut makin digarami karena nyatanya PSG batal membelinya dan harus pergi dengan status free agent dari Bayern pada musim panas lalu.