INDOSPORT.COM - Sebagai bentuk usaha menjaga klub-klub Prancis dari kesulitan finansial, Ligue de Football Professionnel (LFP) dilaporkan siap menerapkan sejumlah aturan baru. Kebijakan tersebut nantinya akan membatasi setiap tim dalam urusan gaji dan kedalaman skuat.
LFP selaku penyelenggara dua liga kasta teratas Prancis, Ligue 1 dan Ligue 2, melihat banyak terjadi kerugian finansial masif akibat pandemi global dalam industri sepak bola. Maka dari itu beberapa terobosan harus diambil.
Dengan adanya salary cap atau batas maksimal upah untuk pemain, maka kemungkinan klub untuk merugi semakin kecil walau dapat menurunkan daya tawar mereka di bursa transfer. Layaknya di LaLiga Spanyol, nantinya tiap kesebelasan punya batasan berbeda sesuai dana yang tersedia.
Saat ini Paris Saint-Germain masih jadi klub dengan beban gaji paling berat mengingat mereka disesaki pemain berlabel superstar. Daftar 30 pemain berupah termahal Ligue 1 didominasi oleh penggawa Les Parisiens.
Limit untuk mendaftarkan 24 pemain saja untuk tim senior juga dilihat sebagai opsi yang bisa dipilih. Nantinya klub-klub akan dipaksa berpikir cerdas sebelum membeli bintang baru dalam jumlah besar.
Saat ini rata-rata tiap tim punya 37 pemain untuk mengarungi satu musim. Jumlah yang sangat 'gemuk' terutama apabila tidak banyak kompetisi yang bisa dimainkan jika tidak ambil bagian dalam ajang internasional.
Pengembangan pemain muda juga akan semakin terdorong karena aturan di atas tidak berlaku untuk produk dari akademi. Diharapkan akan semakin banyak menit bermain yang bisa diberikan pada talenta asli Prancis ke depannya.
Agar tidak mudah dibajak klub luar, maka tiap youngster yang menandatangani kontrak pro pertama juga wajib dipagari minimal lima tahun alih-alih tiga tahun seperti aturan lama. Meski demikian masih belum diketahui kapan pastinya aturan-aturan ini diterapkan.