Adrian Doherty, Permata yang Hilang dari Class of '92 Manchester United
Cedera ligamen lutut telah merusak mimpi Adrian Doherty. Ketika Ryan Giggs berhasil meraih mimpinya, Doherty harus meratapi cedera yang menghalangi kesempatannya bersinar di Manchester United.
Selepas cedera, pemain kelahiran 10 Juni 1973 tersebut berusaha tampil sebaik mungkin di beberapa pertandingan, namun di sisi lain ia juga berkejaran dengan waktu, apalagi mengingat masa kontraknya yang mulai kedaluwarsa.
Cederanya bahkan sempat kambuh dang mengharuskannya rehat selama satu tahun. Setelah itu, penampilan Doherty yang dulu menuai pujian, kini sudah tidak sama lagi.
Akhirnya, ia meninggalkan Manchester United pada tahun 1993 tanpa berhasil menampilkan yang terbaik untuk klub ini. Ia mungkin bisa jadi bagian Class of ‘92 yang terkenal itu seandainya takdir mau berbaik hati sedikit saja.
Akan tetapi, Adrian Doherty punya jalannya sendiri. Apalagi, ia punya hobi dan kesukaan yang bisa dibilang cukup beragam, termasuk bermain alat musik dan membuat lagu.
Oliver Kay dalam bukunya yang berjudul Forever Young menyebut Doherty sebagai sosok yang bakal sukses di Manchester United. Akan tetapi, cepat atau lambat ia akan pergi dan mengejar keinginan dan ketertarikannya yang lain.
"Minatnya meluas dan dia merasa ada lebih banyak hal dalam hidup selain sepak bola. Saya pikir, jika cedera itu tidak terjadi, dia akan membawa dampak besar di tim utama Manchester United,
“Tapi, apakah itu setelah 20, 50 atau 100 pertandingan, dia akan meninggalkan sepak bola cepat atau lambat. Karakternya begitu, bak sebuah teka-teki, dan itulah yang menurut saya sangat menarik,” ujar Kay.
Setelah tidak bermain sepak bola lagi, Doherty melakukan banyak hal dalam hidupnya, termasuk bekerja sebagai pegawai dengan berbagai macam keterampilan, dari perusahaan cokelat sampai furnitur.
Suatu hari, Doherty mengalami satu hari nahas yang pada akhirnya merenggut nyawanya. Saat akan berangkat kerja, ia terpeleset di sebuah kanal dan ditemukan tidak sadarkan diri.
Ia lalu jatuh koma selama satu bulan dan meninggal dunia pada 9 Juni 2000, alias satu hari sebelum hari tahunnya. Tidak ada indikasi narkoba maupun hal lain, kejadian tersebut pun disimpulkan oleh pihak kepolisian sebagai kasus kecelakaan murni.