INDOSPORT.COM - Pelatih River Plate, Marcelo Gallardo masuk dalam bursa kandidat pelatih baru Barcelona menggantikan Ronald Koeman di Liga Spanyol. Seperti apa sosoknya?
Barcelona kembali menuai hasil negatif kala bertandang ke markas Atletico Madrid dalam laga lanjutan Liga Spanyol pekan ke-8 di Stadion Wanda Metropolitano, pada Minggu (03/09/21) dinihari WIB.
Mulanya pertandingan berlangsung seimbang karena kedua tim mampu mempertahankan konsistensi permainan, dengan jual beli serangan.
Hingga akhirnya kebuntuan pecah pada menit ke-23. Miskomunikasi terjadi di lini belakang Barcelona dan membuat penyerang muda Atletico Madrid, Thomas Muller mencetak gol.
Skor berubah 1-0 untuk keunggulan tuan rumah. Jelang berakhirnya babak pertama, Luis Suarez menambah penderitaan Barcelona.
Mantan pemainnya itu mencetak gol menit ke-44 untuk membawa Atletico Madrid unggul 2-0 hingga turun minum. Memasuki babak kedua, Barcelona mencoba menyamakan kedudukan.
Namun upaya Memphis Depay dan kolega tak berbuah hasil. Penyelesaian akhir yang buruk dan rapatnya pertahanan Atletico Madrid, menjadi faktor Barcelona gagal mencetak gol sampai babak kedua berakhir.
Kemenangan 2-0 ini membuat Atletico Madrid merangsek naik ke posisi 2 di papan klasemen sementara Liga Spanyol, dengan koleksi 17 poin. Los Rojiblancos menempel ketat Real Madrid di posisi puncak dengan koleksi 17 poin juga.
Sementara Barcelona, semakin melorot ke urutan 9 dengan koleksi 12 poin. Hasil ini membuat posisi Ronald Koeman sebagai pelatih kepala semakin tersudut.
Pria asal Belanda itu menjadi sosok yang paling bertanggung jawab atas performa buruk Barcelona musim ini. Pemecatan semakin dekat, karena dewan direksi kabarnya pekan lalu sudah melakukan rapat darurat.
Jika dipecat pekan ini, muncul satu nama yang tiba-tiba disebut-sebut sebagai calon kuat pengganti Koeman menukangi Gerrard Pique cs.
Dia adalah Marcelo Gallardo yang saat ini masih menjadi pelatih klub Argentina, River Plate. Lantas seperti apa sosoknya? berikut beberapa fakta menarik tentang Marcelo Gallardo.
Koleksi Banyak Trofi
Nama Marcelo Gallardo cukup terkenal di sepak bola Amerika Latin khususnya publik Argentina lantaran kejeniusannya sebagai seorang pelatih.
Hal itu dibuktikan dari sejumlah trofi yang ia persembahkan untuk klubnya saat ini, River Plate.
Tujuh tahun mengarsiteki River Plate, Gallardo sudah mengoleksi 9 trofi dua di antaranya cukup bergengsi yakni memenangkan trofi Copa Libertadores -kompetisi elite antar klub Amerika Latin- selevel dengan Liga Champions Eropa.
Keberhasilannya membawa River menjuarai Copa Libertadores (2015, 2018) melambungkan pamor pelatih berjulukan Napoleon itu.
Reinkarnasi Gagal Maradona
Hampir di setiap generasi sepak bola Argentina selalu mencari sosok penerus Diego Armando Maradona, dan salah satunya adalah Marcelo Gallardo.
Sewaktu masih menjadi pemain, Gallardo melakukan debutnya pada musim 1992/93 bersama River Plate. Tampil apik, dirinya langsung mencuri perhatian publik.
Julukan 'Muneco' alias boneka pun disematkan kepada Gallardo karena postur tubuhnya yang kecil. Kendati demikian. kekuarangannya itu tidak membuat Gallardo merasa pesimis.
Bahkan ia tidak butuh waktu lama untuk menjadi pemain dan memenangkan beberapa gelar. Dalam tiga tahun, enam gelar juara Liga Argentina dan Copa Libertadores dimenangkannya bersama River Plate.
Sukses di Argentina, bakatnya tercium oleh klub-klub Eropa. AS Monaco menjadi pelabuhan pertama dirinya bermain di Benua Biru tahun 2000.
Selain AS Monaco, Gallardo juga pernah membela PSG sebelum akhirnya pergi ke MLS, bermain untuk DC United dan pensiun di klub Uruguay, Nacional musim 2011/12.
Murid Marcelo Bielsa
Dalam urusan melatih, Gallardo banyak mengambil ilmu dari pelatih legendaris Argentina, Marcelo Bielsa yang dikenal sebagai guru pelatih di Argentina.
Gallardo pernah berada di bawah asuhan Bielsa saat bersama timnas Argentina di awal 2000-an. Tidak heran jika permainan yang diterapkan Gallardo di timnya memiliki kemiripan dengan Bielsa.
Gallardo sangat menyenangi permainan menyerang, menekan dengan garis pertahanan tinggi. Tak hanya itu, kesamaan juga bisa dilihat dari sisi non-teknis.