In-depth

Hansi Flick: Penjual Alat Olahraga yang Sukses Jadi Pelatih Jerman

Kamis, 7 Oktober 2021 21:59 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Twitter @fcbayern
Pelatih Bayern Munchen, Hansi Flick, mengangkat trofi Liga Champions. Copyright: © Twitter @fcbayern
Pelatih Bayern Munchen, Hansi Flick, mengangkat trofi Liga Champions.
Hansi Flick Si Penjual Alat Olahraga

Karier kepelatihan Hansi Flick tak berjalan mulus. Ia pertama kali menukangi Hoffenheim, tim yang saat itu merupakan tim kasta terbawah.

Namun berkat tangan emasnya, Hoffenheim berhasil menembus kasta ketiga atau 3.Bundesliga Jerman.  Hal tersebut membuatnya lantas mendapat kesempatan menjadi asisten pelatih tim nasional Jerman untuk Joachim Low pada 2006.

Sayangnya, nama Hansi Flick tak terdaftar di laman DFB (Asosiasi Sepak Bola Jerman) kendati dirinya pernah menggantikan Low di Euro 2008 sebagai pelatih dengan membawa Jerman meraih kemenangan atas Portugal di perempat final.

Setelah itu, Hansi Flick lantas mengambil lisensi kepelatihan dari DFB hingga kini memegang lisensi UEFA Pro. Dengan ilmunya itu, ia dan Low membawa Jerman menjadi kampiun Piala Dunia 2014.

Pasca memenangi Piala Dunia 2014, Hansi Flick mundur dari jabatannya dan menjadi Direktur Hoffenheim. Tapi jabatan itu hanya bertahan delapan bulan saja setelah ia memutuskan mundur untuk kembali ke kampung halaman istrinya, Bammental.

Di Bammental, Hansi Flick jauh dari hiruk pikuk sepak bola di mana ia kembali mengurus toko olahraga yang ia bangun bersama sang istri.

Tak disangka, pada musim panas 2019 Niko Kovac meneleponnya untuk menjadi asisten pelatih Bayern Munchen. Kesempatan itu tak ditolak olehnya.

Pemecatan Kovac lantas membuatnya naik jabatan menjadi pelatih di mana Hansi Flick melakukan pendekatan tak hanya lewat taktik, namun komunikasi yang ia dapatkan selama berjualan peralatan olahraga.

“Kombinasi pendekatan permainan dan empati besar dalam hubungan tim membuat dirinya menjadi pelatih yang baik,” tutur Joachim Low.

Kombinasi yang dimiliki Hansi Flick ini lah yang membuatnya naik pangkat menjadi pelatih Timnas Jerman. Menarik dinantikan apa yang bisa ia tawarkan kepada Der Panzer di kemudian hari.