In-depth

3 PR Shin Tae-yong Pasca Timnas Indonesia Taklukkan Taiwan

Jumat, 8 Oktober 2021 14:56 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Bandung Saputra/PSSI
Asnawi Mangkualam berhasil menggiring bola ke arah gawang China Taipei Copyright: © Bandung Saputra/PSSI
Asnawi Mangkualam berhasil menggiring bola ke arah gawang China Taipei
PR Indonesia di Leg Pertama Lawan Taiwan

1. Penyelesaian Akhir

Saat melawan Taiwan di leg pertama, Indonesia bermain begitu dominan hampir sepanjang laga. Dominasi ini terlihat dari banyaknya serangan yang dilepaskan skuat Merah Putih.

Namun serangan-serangan ini banyak gagal berbuah gol. Baik itu karena penampilan api kiper Taiwan, Shih Shin-An, maupun karena buruknya penyelesaian akhir.

Penyelesaian akhir ini masih menjadi problem Indonesia di depan muka gawang dari waktu ke waktu. Shin Tae-yong pun mau tak mau harus melatih kembali ketenangan skuat Garuda dalam menuntaskan peluang yang ada di depan mata.

2. Membongkar Pertahanan Berlapis

Saat menjamu Indonesia, Taiwan hanya mengandalkan permainan pertahanan di garis rendah atau area pertahanannya sendiri yang biasa dikenal sebagai Deep Block.

Deep Block ini diterapkan hampir sepanjang laga yang membuat Indonesia kesulitan melakukan tusukan ataupun menciptakan peluang di dalam kotak penalti.

Karena kesulitan membongkar pertahanan atau Deep Block, Indonesia banyak melepaskan tembakan dari luar kotak penalti dan bermain melebar dengan melepaskan umpan lambung.

Untuk mengatasi hal ini, Shin Tae-yong pun harus membuat anak asuhnya memecahkan Deep Block dan mulai berkreasi dalam menyerang.

Agar terlihat kreatif, dibutuhkan sosok pemain kreatif dari lini kedua untuk melepaskan operan-operan akurat ke ruang sempit yang dibarengi pemahaman barisan penyerang tentang membuka ata mencari ruang.

3. Koordinasi dan Konsentrasi Barisan Pertahanan

Dari masa ke masa, Indonesia selalu memilki titik lemah dalam bertahan. Kelemahan skuat Merah Putih dalam bertahan terlihat dari kurangnya konsentrasi serta koordinasi.

Di laga melawan Taiwan, di menit awal pertandingan kurangnya koordinasi dan komunikasi dalam bertahan terlihat jelas sehingga Taiwan bisa menciptakan peluang di awal-awal laga.

Lalu, kurangnya konsentrasi dan koordinasi juga terlihat jelas dalam proses gol Taiwan di akhir pertandingan. Dalam proses gol tersebut, Heng Pin Hsu bisa mencetak gol setelah lolos dari kawalan dan dengan mudah menyambar bola liar.