INDOSPORT.COM - Berakhir sudah rezim Mike Ashley di Newcastle United setelah klub Liga Inggris tersebut diakuisisi oleh Arab Saudi melalui Public Investment Fund (PIF).
Grup investor yang berisikan Public Investment Fund (PIF), PCP Capital Partnes, serta RB Sports & Media telah menyelesaikan akuisisi 100 persen kepemilikan klub yang bermarkas di St. James’ Park ini.
PIF yang dipimpin oleh Pangeran Salman adalah investor terbesar dengan gelontoran 80 persen dana yang digunakan untuk proses akuisisi. Alhasil, mereka pun tercatat sebagai pemilik klub dengan status mayoritas.
Perbincangan terkait pengambilalihan ini pun menyita perhatian besar di kancah sepak bola Inggris dan dunia. Bagaimana tidak? Suporter The Magpies sudah menunggu lama sampai akhirnya hari ini datang.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa kepemilikan klub sepak bola menyimpan segudang isu pelik yang terkadang tidak dapat memuaskan semua pihak.
Di satu sisi, sepak bola memiliki elemen-elemen spesial seperti tradisi, sejarah, koneksi batin dengan penggemar, dan kisah-kisah kejayaan yang melegenda.
Namun di sisi lain, para pemilik tetap saja seorang pebisnis yang pasti memiliki orientasi meraup keuntungan. Meski begitu, bukan berarti dua sisi ini tidak bisa berjalan berdampingan.
Hanya saja, ketika situasi berjalan tidak sesuai ekspektasi, lautan protes biasanya tidak dapat dihindari. Di Liga Inggris, ketegangan antara suporter dan pemilik terjadi di Manchester United, begitu pula Liverpool sebelum diambil alih FSG.
Suporter Newcastle United pun demikian terhadap Mike Ashley, yang mungkin telah ‘berdosa’ lantaran membuat banyak orang naik darah.
Pebisnis asal Inggris tersebut dianggap sebagai sosok yang tidak tertarik pada Newcastle United sebagai sebuah klub sepak bola.
Nah, berikut ini dirangkum dari berbagai sumber, redaksi berita olahraga INDOSPORT.com rangkum sederet ‘dosa’ Mike Ashley selama 14 tahun jadi pemilik Newcastle United.