INDOSPORT.COM - Mantan manajer Newcastle United, Steve Bruce, secara terbuka mengakui jika masa-masanya di St. James' Park dipenuhi dengan nestapa. Pria berusia 60 tahun tersebut merasa paling tidak senang dengan berbagai julukan buruk yang disematkan padanya.
Terutama sejak kepindahan hak milik Newcastle dari Mike Ashley ke Public Investment Fund (PIF) yang memiliki dukungan dari keluarga kerajaan Arab Saudi, Bruce merasa perundungan padanya makin sering terjadi. Para suporter The Magpies bahkan ingin mereka kalah agar Bruce cepat dipecat.
Bruce pun akhirnya benar-benar dicopot dari jabatannya usai kekalahan kandang 2-3 dari Tottenham Hotspur akhir pekan lalu. Rencananya ia tidak akan lagi menerima tawaran menjadi bos klub manapun usai menjalani tepat 1000 pertandingan dari tepi lapangan.
"Aku rasa Newcastle United adalah pekerjaan terakhirku. Di sana aku menemui banyak kesulitan. Aku merasa tidak dibutuhkan dan orang ingin aku gagal," papa Bruce pada The Telegraph.
"Mereka berkata jika aku ini hanya orang tidak berguna, gumpalan lemak pembuat sesak ruangan, dan manajer kepala sayur kol. Aku disebut seperti itu sejak hari pertama aku datang," tambahnya lagi.
Usai pengumuman pemecatan Bruce pada Rabu (20/10/21) waktu setempat, Twitter kemudian disesaki dengan cuitan tanda bahagia dari fans Newcastle. Mereka senang akhirnya kini bisa mendapat nakhoda baru meski sementara Graeme Jones akan bertindak sebagai caretaker.
Bersamaan dengan itu kata 'cabbage' yang berarti sayur kol pun sontak menjadi salah satu topik yang tren di wilayah Inggris. Tentunya ini merujuk pada sebutan untuk Bruce yang hanya punya 28 kemenangan dari 97 partai menukangi Newcastle atau setara dengan 28,9% saja.