INDOSPORT.COM - Semakin mudahnya para fans sepak bola menyuarakan aspirasi melalui media sosial rupanya punya efek negatif. Salah satunya adalah mengurangi minat bagi seseorang memulai karier sebagai manajer atau pelatih kepala.
Hal ini sesuai dengan opini yang dimiliki oleh manajer Arsenal, Mikel Arteta. Ia berbicara demikian setelah kabar jika Steve Bruce, mantan manajer Newcastle United, memikirkan untuk pensiun setelah kariernya dipenuhi berbagai hujatan dan suporter.
Usai dipecat dari Newcastle tempo hari, Bruce membuka pada publik jika hinaan untuk taktik dan bentuk fisiknya adalah makanan sehari-hari. Di usia 61 tahun seharusnya eks bek Manchester United itu masih punya beberapa musim lagi di pinggir lapangan.
Arteta sendiri merasakan bagaimana kadang fans terlalu kelewatan dalam melakukan kritik saat hasil buruk datang. Dalam kariernya yang baru dimulai sejak 2019 di Emirates Stadium, hampir tiap pekan ia diminta untuk mundur karena dianggap tidak pantas menukangi Arsenal.
Jika tidak di tangani dengan serius, maka Mikel Arteta khawatir jika semakin sedikit orang yang ingin menjadi juru taktik. Pada akhirnya bisa berujung dengan kelangkaan manajer.
"Aku punya banyak rekan yang mengambil sekolah manajer namun tidak sedikit yang enggan menjadi manajer sungguhan. Mereka lebih memilih menjadi asisten atau staf kepelatihan biasa," papar Arteta seperti yang dikutip dari Goal.
"Yang sudah menjadi manajer pun berpikiran untuk berhenti. Mereka takut dengan ancaman-ancaman yang bisa mereka dapatkan. Seharusnya tidak perlu sampai seperti ini,"
"Menjadi manajer adalah pekerjaan berat. Anda tidak boleh sampai kehilangan fokus, cinta, dan determinasi. Itulah kenapa anda tidak perlu membaca semua tentang anda di internet karena efeknya akan buruk sekali," tambahnya lagi.