INDOSPORT.COM - Tim yang berkompetisi di Liga 1 Indonesia, PSS Sleman akhirnya memutuskan untuk melakukan perombakan direksi. Marco Gracia Paulo diberhentikan dari jabatan Direktur Utama (Dirut).
Belakangan ini para penggemar PSS Sleman memang melayangkan sejumlah protes. Aksi tersebut terjadi setelah performa tim berjuluk Super Elang Jawa itu terus melorot di Liga 1 musim 2021/2022.
Pasukan Dejan Antonic itu kini berada di ambang zona degradasi yakni peringkat ke-15. PSS Sleman baru menorehkan dua kemenangan dari sembilan laga yang telah dilakoni.
Sisanya dua kali imbang dan lima kali kalah. Sontak hasil tersebut membuat alarm bahaya PSS berbunyi. Para suporter pun tak mau tinggal diam melihat tim kesayangan mereka hampir terperosok di zona degradasi.
Oleh sebab itu mereka menuntut agar Marco Gracia Paulo dicopot dari jabatan Direktur Utama. Keinginan tersebut kini telah terwujud. Pada Rabu (27/10/21) lalu laman resmi PSS Sleman merilis tentang kabar perombakan direksi.
"Sesuai dengan data dalam format isian perubahan yang disimpan di dalam sistem Administrasi Badan Hukum berdasarkan Akta Notaris Nomor 49 tanggal 26 Oktober 2021 yang dibuat oleh Notaris MARTINA S.H., berkedudukan di Jakarta Barat, telah terjadi perubahan Direksi dan Komisaris, PT PSS, berkedudukan di Kabupaten Sleman," demikian pernyataan dari PSS.
Adapun anggota direksi yang telah dicopot antara lain Marco Gracia Paulo, tiga direktur Perseroan yakni Sotja Baksono, Yoni Arseto, dan Hempri Suyatna. Serta Agoes Projosasmito selaku Komisaris Utama Perseroan dan William Tjugiarto selaku Komisaris Perseroan.