Liga Indonesia

Batal Pindah Homebase, Direksi Anyar PSS Kesulitan Pulangkan Skuat ke Sleman

Jumat, 29 Oktober 2021 16:26 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Prio Hari Kristanto
© Nofik Lukman Hakim
Jajaran direksi anyar klub Liga 1, PSS, mengaku kesulitan memulangkan skuat ke Sleman, Yogyakarta, menyusul kesepakatan batalnya pemindahan homebase. Copyright: © Nofik Lukman Hakim
Jajaran direksi anyar klub Liga 1, PSS, mengaku kesulitan memulangkan skuat ke Sleman, Yogyakarta, menyusul kesepakatan batalnya pemindahan homebase.

INDOSPORT.COM – Jajaran direksi anyar klub Liga 1, PSS, mengaku kesulitan memulangkan skuat ke Sleman, Yogyakarta, menyusul kesepakatan batalnya pemindahan homebase.

Hal ini diketahui melalui postingan PSS Sleman di akun resmi Twitter pada hari Jumat (29/10/21), yang mengabarkan proses pemulangan skuat Super Elang Jawa yang saat ini masih berada di Solo, Jawa Tengah.

Pulangnya Arthur Irawan dkk pun siap disambut oleh para pendukungnya. Namun, terjadi kendala rupanya sehingga pemulangan skuat yang dijadwalkan dilakukan pada Jumat pukul  09.00 WIB tertunda.

“Teman-teman suporter, kami jajaran direksi sedang berada di Solo dan berjuang alot untuk membawa tim pulang ke Sleman,” demikian bunyi cuitan PSS Sleman, yang tak lama kemudian sudah dihapus.

“Mohon bersabar, agar pemain dan Sleman Fans sekalian dapat melepas bertemu melepas rindu,” lanjut cuitan PSS.

© PSS Sleman
Tak Jadi Pindah Homebase, Direksi Anyar PSS Kesulitan Pulangkan Skuat ke Sleman Copyright: PSS SlemanTak Jadi Pindah Homebase, Direksi Anyar PSS Kesulitan Pulangkan Skuat ke Sleman

Perlu diketahui, PSS Sleman sempat menghadapi masalah internal menyusul wacana pemindahan homebase yang sempat dilontarkan oleh mantan Direktur Utama Marco Gracia.

Rencana ini membuat suporter PSS Sleman murka dan akhirnya membuat tagar #Marcoout sebagai bentuk desakan agar Marco diberhentikan dari jabatan.

Hal ini sendiri muncul sebagai imbas hasil buruk yang diraih PSS Sleman di Liga 1 2021-2022. PSS Sleman pun kini memutuskan memecat Marco Garcia dan menggantikannya dengan Andywardhana Putra.