Lika-liku Kakha Kaladze, dari AC Milan hingga Duduk di Kursi Politik
Merapat ke San Siro pada 2001 setelah bermain di Dinamo Tbilisi dan Dynamo Kyiv, Kakhaber Kaladze tampil sebagai pemain yang punya kapasitas menyerang dan bertahan.
Ia pun mendapat predikat pemain Georgia termahal sepanjang sejarah saat diboyong oleh AC Milan. Saat itu, sang raksasa Italia menggelontorkan kocek yang cukup lumayan yakni 16 juta euro. Pada tahun 2001.
Saat hijrah ke Italia, Kakha bercita-cita menyelamatkan kariernya yang mungkin akan melempem jika tetap bertahan di Ukraina saat itu.
Sempat bermain sebagai gelandang bertahan, ia pada akhirnya kembali ke posisi asalnya sebagai bek. Setelah meraih kesuksesan di Liga Champions dan Coppa Italia bersama AC Milan, popularitas Kakha di negaranya pun meroket.
Georgia mengeluarkan perangko bergambar dirinya, satu-satunya pesepak bola dari negara ini yang berhasil memenangkan Liga Champions pada waktu itu.
Kakha memutuskan pensiun pada tahun 2012 setelah hengkang dari AC Milan ke Genoa. Kepedulian dan kepekaannya terhadap berbagai masalah di kampung halaman pun membuatnya terjun ke dunia politik.
Hanya butuh waktu lima bulan bagi Kakha untuk masuk ke parlemen. Dari catatan politiknya, ia juga pernah menjabat Menteri Energi dalam kabinet Bidzina Ivanishvili pada 2012.
Tentu saja, sepak terjang Kakha di dunia politik tidak sehalus kain sutra, namun ia mempertahankan posisinya sebagai Menteri Energi sampai 2017, untuk kemudian terjun ke pemilu walikota Tlibisi pada tahun yang sama.
Pada waktu itu, Kakha memenangkan pemilu dengan perolehan suara yang cukup lumayan yakni 51,1 persen. Masa jabatannya untuk periode ini berakhir pada 2021.
Akan tetapi, tahun ini Kakha kembali mencalonkan diri sebagai petahana bersama partainya, Dream Party.