3 Faktor Penyebab Kegagalan Italia Lolos Otomatis ke Piala Dunia 2022
1. Tak Manfaatkan Momentum
Kesalahan paling mendasar Italia adalah kegagalan memanfaatkan momentum di setiap laga yang dijalaninya di babak Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Sejak pertandingan pertama grup C, Italia berhasil meraih kemenangan meyakinkan di tiga laga awal. Namun, raihan itu yang diselingi keberhasilan menjuarai Euro tak dilanjutkan di laga keempat dan kelima di mana Gli Azzurri bermain imbang melawan Bulgaria dan Swiss.
Kegagalan memanfaatkan momentum pun kembali terjadi di laga ke-9 saat menjamu Swiss di Olimpico, Roma. Di laga itu, Italia harus puas bermain imbang 1-1.
Padahal, Italia bisa saja menang dan lolos langsung andai Nicolo Barella mampu menuntaskan peluang emas dan Jorginho mampu mengeksekusi penalti di menit akhir waktu normal.
2. Jadwal Padat
Percaya atau tidak, jadwal padat membuat Italia harus merasakan getirnya gagal lolos langsung ke Piala Dunia 2022.
Dalam agenda internasional, Italia selalu bermain selama 2 tahun lamanya. Belum lagi dalam lima bulan terakhir, Gli Azzurri bermain di tiga kompetisi yakni Euro, UEFA Nations League, dan Kualifikasi Piala Dunia.
Selain itu, para pemain utamanya merupakan pemain inti di klub masing-masing. Dengan formula The Winning Team yang telah ada, kelelahan fisik yang dialami satu pemain akan mengubah formula tersebut.
Bisa dikatakan, jadwal padat ini mengikis fisik dan mental para pemain utama Italia. Parahnya, kualitas antara tim utama dan tim cadangan punya perbedaan jauh sehingga ketika ada yang absen, peran pemain utama akan sulit digantikan.
“Ini sebagian besar masalah fisik. Kami punya begitu banyak cedera dan telah bermain selama dua tahun tanpa henti. Kami harus membuat banyak perubahan, kehilangan pemain, dan memanggil pemain lain,” tutur Belotti kepada RAI Sport.
3. Badai Cedera
Untuk faktor kedua, bisa dikatakan Italia tengah sial. Pasalnya di laga-laga krusial, beberapa pemain pilar harus dibekap cedera.
Di laga ke-9 dan ke-10, Italia dihadapkan pada cederanya pemain seperti Ciro Immobile, Marco Verratti dan Giorgio Chiellini. Kedua pemain ini padahal punya peran penting di balik keberhasilan Gli Azzurri menjuarai Euro 2020.
Hal ini memaksa Roberto Mancini harus merombak The Winning Team-nya yang berujung pada hilangnya Chemistry di lini belakang, lini tengah dan lini serang.