Kisah Ben Sahar: Eks Chelsea yang Namanya Jadi Undang-Undang di Israel
Nama Ben Sahar mengilhami lahirnya undang-undang di Israel bernama The Ben Sahar Law karena masifnya pemberitaan serta puja puji yang mengalir kepadanya dari penduduk Israel.
Jadi, Ben Sahar merupakan keturunan Yahudi dari Yahudi Tunisia (ayah) dan Yahudi Polandia (ibu). Dalam perjalanan karier sepak bolanya, ia menerima paspor Polandia agar bisa terdaftar sebagai pemain Uni Eropa.
Namun karena Ben Sahar merupakan warga Israel, ia pun harus mengikuti wajib militer di mana ia harus mengikutinya selama 3 tahun lamanya dengan ancaman hukuman penjara 5 tahun jika tak ikut.
Nah, masalahnya adalah status kebintanganBen Sahar kala itu. Di usia 17 tahun, ia telah bermain untuk tim sekelas Chelsea.
Jika dipanggil untuk wajib militer, maka karier sepak bola Ben Sahar akan terhenti dan membuat pemerintah Israel akan disorot oleh publik karena menghambat karier calon bintang masa depan Israel.
Di sisi lain, Asosiasi Sepak Bola Israel atau IFA takut jika Ben Sahar akan memilih Polandia sebagai negara yang dibelanya. Alhasil, IFA pun melobi pemerintah Israel agar ia tak wajib militer.
Karena desakan dari publik dan lobi tersebut, Israel pun memutuskan tak mewajibkan Ben Sahar wajib militer sehingga muncul undang-undang bernama The Ben Sahar Law.
Undang-undang ini pun memungkinkan Ben Sahar tak ikut wajib militer dan diganti dengan kewajiban bekerja di kedutaan besar Israel di London.
Namun undang-undang ini tak disahkan parlemen Israel. Sehingga Ben Sahar masih wajib militer dengan catatan hanya di waktu luang atau liburnya kompetisi, tidak seperti aturan yang harus 3 tahun lamanya.