INDOSPORT.COM - Demi melancarkan proses regenerasi pemain sepak bola di Indonesia, Emir Eranoto berharap PSSI selaku federasi bisa belajar dari Italia.
Emir Eranoto adalah pemain sepak bola Indonesia yang pernah merumput di Liga Italia. Setelah main di ISM Academy, Emir direkrut oleh tim San Marco Juventina.
Emir Eranoto yang masih berusia 19 tahun, beberapa kali mendapatkan jam terbang di skuat San Marco Juventina, tim sepak bola yang berlaga di divisi keenam Liga Italia.
Meski berstatus sebagai pemain asing, Emir Eranoto juga mendapat keuntungan karena ia tergolong pemain muda, dan ada regulasi yang mengatur untuk pemain khusus U-21.
"Kalau di Italia, kebetulan di divisi saya itu batas pemain asing ada tiga," ungkap Emir Eranoto saat jadi bintang tamu di Podcast Somestory, yang juga tayang di Spotify.
"Dan bagusnya lagi, mereka mewajibkan setiap tim, starting line up-nya ada tiga pemain di bawah umur 21 tahun," jelas gelandang jebolan Asiop Apacinty itu.
Emir Eranoto berharap aturan minimal penggunaan tiga pemain usia muda ini juga diterapkan di Liga Indonesia, seperti yang pernah dilakukan di awal Liga 1 2017 silam.
"Itu untuk regenerasi, dan itu salah satu cara yang bisa dipakai di Liga Indonesia. Tahun berapa itu kan pernah diwajibkan, cuma sekarang hilang lagi aturannya," cetusnya.
Selain bermanfaat untuk klub, aturan minimal tiga pemain muda yang tampil dalam starting line up Liga 1 juga akan mempermudah timnas Indonesia.
"Saya lihat sekarang Shin Tae-yong itu memilih pemain timnas yang muda-muda. Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, mereka masuk ke timnas senior," tuntas Emir Eranoto.