2 dari Manchester United, 4 Pemenang Golden Boy yang Gagal Bersinar
Anderson – Manchester United
Tampil gemilang di Porto, Anderson diboyong Manchester United pada Mei 2007 dengan biaya 30 juta euro yang menjadikannya remaja termahal ketika itu.
Di musim perdananya, ia mencatatkan 38 penampilan di semua kompetisi dan membawa MU menjuarai Liga Champions, hingga dinobatkan menjadi pemenang Golden Boy pada Desember 2008.
Namun, performa Anderson perlahan meredup karena cedera dan inkonsistensi. Puncaknya, ia dilepas ke Internacional pada 2014. Selama 7,5 tahun di MU, Anderson hanya tampil 105 kali di Liga Inggris. Sang gelandang menutup kariernya tahun lalu bersama klub Turki, Adana Demispor
Anthony Martial – Manchester United
Tajam bersama Monaco dengan 12 gol dari 48 laga meski baru berusia 19 tahun, Anthony Martial diboyong Manchester United pada awal musim 2015/2016.
Di musim perdananya bersama MU, ia mempertahankan ketajaman dengan torehan 17 gol dari 49 laga dan memenangi Golden Boy pada Desember 2015.
Namun, sejak itu kinerjanya menurun sehingga ia tak pernah menjadi pilihan utama. Musim lalu, ia hanya bisa mencetak 7 gol alias tersedikit sejak berseragam MU. Musim ini, Martial bahkan baru tampil 8 kali dengan 5 di antaranya sebagai pemain pengganti.
Mario Balotelli – Manchester City
Pada tahun 2010, Mario Balotelli yang ketika itu membela Manchester City menjadi pemain Italia pertama yang memenangi Golden Boy.
Sayangnya, selepas meraih penghargaan itu, Mario Balotelli tak pernah mencapai performa terbaik. Kerapnya ia membuat ulah membuatnya harus berpindah-pindah klub dan jarang menjadi pilihan utama. Prestasinya pun mandeg dengan hanya meraih 1 gelar Liga Inggris bersama City.
Kini, di usia 31 tahun, Mario Balotelli bermain di Liga Turki bersama Adana Demispor setelah musim lalu bermain di Serie B bersama Monza.
Alexandre Pato – AC Milan
Alexandre Pato diboyong AC Milan dari Internacional pada Agustus 2007. Meski baru pertama kali bermain di Eropa, ia langsung jadi andalan hingga mencetak 41 gol di 3 musim perdananya dan memenangi Golden Boy 2009.
Namun, kariernya kemudian menurun karena rangkaian cedera. Pada paruh pertama musim 2012/2013 ia hanya tampil 7 kali dan mencetak 2 gol, sebelum dijual ke Corinthians pada Januari 2013.
Sempat bangkit bersama Corinthians, Pato gagal lagi saat kembali ke Eropa bersama Chelsea dan Villarreal. Ia pun kemudian melanjutkan kariernya di China dan kini bermain di MLS.