INDOSPORT.COM - Belum terlalu moncernya performa Timo Werner dan Kai Havertz di Chelsea ditenggarai adalah buntut dari adaptasi keduanya dengan Liga Inggris. Perbedaan intensitas latihan dan pertandingan dengan Bundesliga Jerman membuat mereka masih kesulitan tampil lepas.
Setidaknya itulah pendapat dari legenda sekaligus mantan manajer Chelsea, Frank Lampard, yang juga bertanggung jawab atas pembelian Werner dan Havertz pada 2020 lalu. Di mata pria berjuluk Super Frank tersebut, adaptasi duo bintang Jerman itu masih belum usai.
Werner yang diharapkan jadi mesin gol baru masih belum meyakinkan dengan 15 gol plus 16 assist dari 64 pertandingan. Chelsea bahkan sampai harus memecahkan rekor transfer mereka untuk memulangkan Romelu Lukaku musim ini.
Sementara itu Havertz juga demikian walaupun sang gelandang serang 22 tahun telah jauh lebih baik dengan 13 gol dan 12 assist dari 63 laga. Eks Bayer Leverkusen itu bahkan bikin gol tunggal kemenangan Chelsea di final Liga Champions musim lalu.
"Timo adalah rekrutan besar. Kami tahu jika Liverpool dan Manchester United juga menginginkannya. Karena itu kami mati-matian membujuknya ke Chelsea dan begitu juga Kai," ungkap Lampard.
"Keduanya jelas punya sedikit hambatan dalam menyesuaikan diri. Saya tahu itu karena mereka cukup terkejut dengan intensnya sesi latihan,"
"Liga Inggris sangat menuntut fisik. Tapi itu semua masih hal wajar. Setiap pemain butuh adaptasi. Saya ingat Eden Hazard juga menemouh periode yang sama sebelum jadi salah satu pemain terbaik Chelsea," tambahnya lagi.