Bola Internasional

Taktik Parkir Bus Timnas Indonesia: Bagian Sepak Bola, Bukan Anti Sepak Bola

Kamis, 16 Desember 2021 16:52 WIB
Editor: Juni Adi
© affsuzukicup
Nadeo Argawinata berhasil menepis bola dari serangan pemain Vietnam di depan gawang pada laga Piala AFF 2020. Copyright: © affsuzukicup
Nadeo Argawinata berhasil menepis bola dari serangan pemain Vietnam di depan gawang pada laga Piala AFF 2020.
Bertahan Bagian Sepak Bola

Kriktik yang dilontarkan Youtuber Vietnam itu tidak sepenuhnya salah karena memang banyak orang yang menyukai sepak bola menyerang. Alasannya cuma satu, menghibur.

Lantas apakah sebuah tim yang datang ke lapangan menerapkan gaya bermain bertahan untuk kepentingan tim salah? layak kita kritisi dan menyebut itu sepak bola negatif?

Bahkan di Law of the Games FIFA saja, tidak ada larangan untuk memainkan sepak bola parkir bus.

Yunani berhasil menjuarai Piala Eropa 2004 dengan taktik semacam ini (saat itu istilah “parkir bus” belum populer). Sejarah mencatat itu. Sedangkan yang mencatat mereka bermain “sepak bola negatif” hanyalah remeh-remeh di media sosial.

Memang tujuan utama bermain sepak bola adalah memenangkan pertandingan dengan cara mencetak banyak gol. Tapi bukan berarti memainkan taktik bertahan kita musuhi.

Jadi, berhentilah mengumbar istilah parkir bus atau sepak bola negatif atau anti sepak bola karena melihat sebuah tim bermain bertahan total. 

Biasanya hal itu dilakukan untuk menghentikan dominasi kesebelasan lawan yang lebih kuat seperti halnya Vietnam di laga melawan Timnas Indonesia.

Sementara itu hasil imbang 0-0 melawan Vietnam kemarin, membuat Timnas Indonesia saat ini masih menempati posisi puncak klasemen dengan koleksi 7 poin, sama dengan milik Vietnam.

Hanya saja Skuad Garuda unggul selisih gol sehingga berhak berada di urutan pertama. Timnas Indonesia masih harus berjuang di laga akhir melawan Malaysia pada Minggu (19/12/21), untuk memastikan diri lolos ke semifinal Piala AFF. Imbang saja sudah cukup bagi Timnas Indonesia untuk lolos.