INDOSPORT.COM - Jauh sebelum partai pamungkas Grup B Piala AFF 2020 digelar pada Minggu (19/12/21), rivalitas antara timnas Indonesia dan Malaysia sudah lama mengakar. Sejak zaman dahulu pertemuan keduanya selalu dibumbui gengsi dan akhirnya jadi kisah klasik.
Salah satu momen kedua negara berjumpa di lapangan hijau dalam ajang resmi adalah SEA Games 1995 yang digelar oleh Thailand. Kala itu timnas Indonesia dan Malaysia tergabung dalam Grup A bersama sang tuan rumah.
Tim Garuda dan Harimau Malaya harus saling sikut di matchday ketiga. Dengan motivasi menemani Thailand menuju babak semi final, kedua negara berjuang mati-matian sekaligus membela harkat dan martabat.
Motivasi Indonesia terbilang sedang tinggi terutama di partai sebelumnya mereka baru saja menggunduli Kamboja 10-0. Sampai hari ini skor tersebut jadi rekor kemenangan terbesar kita di ajang sepak bola putra SEA Games.
Alhasil Malaysia sukses diganyang dengan skor telak 3-0. Eri Irianto mencetak gol pembuka di menit ke-35 sementara Fakhri Husaini memborong sisanya di paruh kedua.
Peraturan tim sepak bola harus menggunakan pemain di bawah usia 23 atau 22 tahun saat itu belum diberlakukan untuk ajang SEA Games.
Sehingga, selain para pemain muda macam Kurniawan Dwi Yulianto, Ansyari Lubis, dan Widodo C. Putro, Indonesia masih bisa memanggil Fakhri yang telah berusia kepala tiga.
Melalui akun Instagram pribadinya, Fakhri Husaini yang kini sudah beralih profesi menjadi pelatih bernostalgia ke pertandingan melawan Malaysia tersebut. Ia bahkan memiliki video salah satu golnya yang lahir berkat eksekusi tenang ke arah tiang dekat.
"Laga Indonesia vs Malaysia selalu ditunggu pendukungnya. Tensi boleh tinggi, semangat boleh membara, namun FAIR PLAY & RESPECT wajib dijaga, agar tidak merusak keindahan sepakbola." tulis Fakhri menyertai unggahannya tersebut.