INDOSPORT.COM - Pelatih Rans Cilegon FC, Rahmad Darmawan, menghadapi situasi dilematis dalam pertandingan pamungkas Grup X babak 8 besar Liga 2 2021 kontra Sriwijaya FC, Rabu (22/12/21) kemarin lusa.
Di satu sisi, Coach RD, sapaan akrabnya, sukses mengantarkan Rans Cilegon FC melaju ke semifinal Liga 2 2021 selepas menahan imbang Sriwijaya FC tanpa gol di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang.
Di sisi lain, Rahmad Darmawan menyaksikan langsung kegagalan Sriwijaya FC melaju ke semifinal sekaligus kembali mengubur mimpi promosi ke Liga 1 musim depan.
Sebuah ironi mengingat dulu sosok Rahmad Darmawan sangat identik dengan Sriwijaya FC, terutama saat mempersembahkan titel juara Liga Indonesia 2007 plus hattrick Copa Indonesia (2008, 2009, 2010).
Ibarat kata, Rahmad Darmawan yang membangun reputasi klub sebagai raksasa Liga Indonesia, tapi dia pula lah yang menghancurkan mimpi Sriwijaya FC kembali eksis di kasta tertinggi setelah terdegradasi lantaran kalah bersaing di Liga 1 2018.
Usai pertandingan pamungkas Grup X, Rahmad Darmawan, memuji penampilan Sriwijaya FC yang banyak menciptakan peluang. Dia bahkan mengakui bahwa Rans Cilegon FC sempat tertekan.
“Kondisi fisik kita agak berbeda dengan Sriwijaya FC. Mereka menguasai permainan, baik itu babak pertama dan kedua, tapi kami mampu mengatur ritme dan tempo permainan,” ucap Coach RD.
Dalam menghadapi pemain cepat seperti Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan menginstruksikan kepada pemain untuk disiplin menjaga posisi. Hamka Hamzah dkk. diminta kompak antarlini.
Jika pemain terus menjaga posnya, kecepatan dari pemain Sriwijaya FC akan dapat dihentikan. Cara ini pun terbilang sukses mengingat kubu lawan juga kesulitan melewati barisan pertahanan Rans Cilegon FC.
“Jadi ketika ada tekanan dapat dihentikan. Walau sebenarnya kami sempat jantungan juga,” cetus juru taktik yang juga pernah membawa Persipura Jayapura juara Liga Indonesia 2005 ini.