INDOSPORT.COM - Piala AFF merupakan kompetisi yang sangat bergengsi di kawasan Asia Tenggara. Digelar setiap dua tahun sekali, kedatangannya selalu dinanti-nanti para pecinta sepak bola dan tidak terkecuali edisi 2020 yang harus ditunda setahun akibat pandemi.
Walau tidak segemerlap Copa America, Euro, ataupun Piala Dunia, Piala AFF tetap punya keseruan tersendiri. Bentrok negara-negara yang levelnya masih 'kurcaci' sekalipun masih bisa menghadirkan partai-partai yang memacu detak jantung.
Tengok saja perjalanan timnas Indonesia menuju final Piala AFF 2020. Berbekal skuat muda minim pengalaman di ajang internasional, Tim Garuda justru bisa unjuk taji kala bertemu tim-tim rival mereka.
Yang paling seru jelas saat timnas Indonesia sukses mengalahkan Singapura di semi-final. Setelah leg pertama semifinal berakhir 1-1, Ricky Kambuaya cs akhirnya menyegel tiket partai puncak dan menantang Thailand usai memenangi leg kedua 4-2 dalam duel yang sangat panas dan menarik.
Pertandingan harus dimainkan hingga 120 menit. Drama tiga kartu merah Singapura plus penyelamatan penalti krusial Nadeo Argawinata membuat laga ini berhak dikenang sebagai pertunjukan terbaik sepanjang sejarah Piala AFF.
Kendati bisa melahirkan semua keseruan itu, sayangnya Piala AFF bukanlah kompetisi yang diakui oleh FIFA. Di mata organisasi sepak bola tertinggi dunia tersebut, ajang ini hanya laga persahabatan semata.
Dengan demikian, kemenangan yang didapat di kompetisi ini tidak berpengaruh kepada peringkat peserta di sistem rangking FIFA. Klub-klub pun tidak punya kewajiban melepas pemain mereka untuk berpartisipasi karenanya.