INDOSPORT.COM - Supercoppa Italiana atau Piala Super Italia yang rencananya digelar pada 13 Januari 2022 mendatang teracam diboikot oleh tim pesertanya yakni Juventus dan Inter Milan. Keduanya ingin akan tersebut ditunda hingga pandemi Covid-19 sedikit mereda.
Alasannya adalah mereka ingin agar pertandingan yang nantinya dimainkan di San Siro tersebut bisa disesaki penonton. Jika jadwal tidak diundur maka kapasitas stadion yang juga bernama Giuseppe Meazza tersebut hanya bisa diisi 50% saja.
Laporan dari Football Italia menunjukkan bahwa kubu Juventus maupun Inter sudah sama-sama sepakat mengenai ini. Baik Il Bianconeri maupun Il Nerazzurri tidak mau harus kehilangan laba penjualan tiket dalam jumlah besar.
San Siro sendiri dapat menampung banyak suporter dengan 80.000 tempat duduk. Jika hanya boleh separuh saja yang diisi maka setidaknya ada kerugian sampai 1,5 juta Euro atau 24 miliar Rupiah. Jumlah yang sangat besar di masa paceklik seperti sekarang ini.
Belum ada informasi lebih lanjut dari pihak penyelenggara terkait protes yang diajukan oleh Juventus dan Inter. Akan tetapi penundaan memang rasanya cukup sulit terealisasi karena penjadwalan ulang tidak semudah membalik telapak tangan.
Belum lagi panitia sebenarnya sudah cukup berkomprimi tetap menggelar Piala Super Italia. Biasanya ajang yang mempertemukan juara Coppa Italia dan Liga Italia tersebut digelar di luar negeri demi menjaring peminat asing namun kini kembali ke San Siro setelah terakhir kali pada 2008 silam.
Menggelar Piala Super Italia di luar Italia pertama kali dilakukan pada edisi 1993 yang mempertemukan AC Milan dan Torino. Kala itu Robert F. Kennedy Memorial Stadium di Washington DC, Amerika Serikat, mendapat kehormatan jadi venue.
Delapan tahun berselang, giliran Libya yang dikunjungi. Tripoli National Stadium kemudian menjadi saksi kala Juventus membekuk Parma 2-1 untuk mengklaim trofi Piala Super Italia keempat mereka.