Wajib Berbenah! Ini 3 Faktor yang Buat Timnas Indonesia Gagal Juara Piala AFF 2020
Selain banyak pemain yang kurang jam terbang di level internasional, faktor teknis seperti kualitas finishing para striker Timnas juga jadi masalah serius kenapa Indonesia masih gagal juara Piala AFF.
Dari 30 pemain yang didaftarkan pada Piala AFF 2020, pelatih Shin Tae-yong membawa empat striker. Keempatnya adalah Ezra Walian, Kushedya Yudo, Dedik Setiawan sert Hanis Saghara.
Namun penampilan para striker yang dibawa ini belum membuat Shin Tae-yong puas. Bahkan Shin Tae-yong seakan tidak puas akan penampilan para striker ini di Piala AFF 2020.
"Jadi maka dari itu pemain-pemain Indonesia khususnya yang di posisi striker susah sekali untuk berkembang. Sebagai seorang striker harus kerja keras dibanding posisi lain,” beber Shin Tae-yong.
Absensi Pemain di Leg Kedua
Terakhir adalah masalah non teknis, yakni kabar absennya empat pemain bertahan Timnas Indonesia yakni Elkan Baggott, Victor Igbonefo, Rizky Dwi, dan Rizky Ridho beberapa jam sebelum final leg kedua Piala AFF berlangsung.
Pemerintah Singapura melalui Kepala Singapore Sport Institute, Su Chun Wei, mengirimkan email kepada PSSI pada Jumat (31/12) disebabkan empat pemain tersebut diduga melanggar aturan bubble.
Kehilangan empat pemain bertahan ini sejatinya sangat merugikan Timnas Indonesia. Pasalnya, pertahanan Indonesia tidak ada opsi lain untuk menahan gempuran Thailand terutama di sepanjang babak kedua.
Akhirnya, Timnas Indonesia yang hanya mengandalkan Alfeandra Dewangga dan Fachrudin Aryanto harus berjuang keras selama 90 menit tanpa tergantikan.
Tak dari sisi taktikal, kabar absennya empat pemain bertahan Timnas Indonesia sedikit banyak juga mempengaruhi mental bermain skuat Garuda.
Sehingga dalam beberapa kesempatan, para gelandang bertahan maupun kuartet empat bek Timnas Indonesia terlihat grogi hingga berujung kesalahan dalam melakukan clearance.