Profil Richard Arnold, CEO Anyar Manchester United Suksesor Ed Woodward
Richard Arnold lulus dari jurusan biologi Bristol University pada tahun 1993, kemudian mendapat sertifikasi akuntan pada 1996.
Sebelum merapat ke Manchester United, ia bekerja untuk perusahaan teknologi Global Crossing Europe Ltd mulai tahun 1999 sampai dengan 2002.
Selain itu, ia juga menjabat selama lima tahun sebagai wakil direktur pelaksana InterVoice, sebuah perusahaan penjualan internasional, hingga tahun 2007. Nah, setelah itu, barulah ia mulai berkarier di Manchester United.
Richard Arnold bergabung dengan Setan Merah menjelang musim 2007-2008 sebagai direktur komersial.
Ia memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap pengelolaan dan pertumbuhan bisnis sponsorship klub, ritel, merchandising, pakaian dan bisnis lisensi produk, serta bisnis media digital.
Setelah kepergian Sir Alex Ferguson, Richard Arnold pun diamanatkan jabatan sebagai managing director.
Selama sembilan tahun menjadi managing director alias direktur pelaksana grup Manchester United, ia bertugas mengawasi semua aspek komersial dan operasional klub.
Kini, Richard Arnold punya tugas yang lebih berat yakni menggantikan Ed Woodward sebagai CEO. Apalagi, track record-nya sebagai salah satu pengabdi setia di Manchester United telah diakui banyak orang.
“Dia sangat sukses di klub ini setelah mengambil alih sektor komersial,” ucap salah satu legenda Manchester United, Bryan Robson, kepada MUTV.
Selain itu, Richard Arnold juga dinilai sebagai sosok yang mengerti kondisi finansial klub, dan paham bahwa fasilitas-fasilitas seperti stadion dan tempat latihan tim wajib mendapat perawatan yang maksimal.
Selain punya rasa sayang dan kepedulian terhadap Manchester United, Richard Arnold bahkan dideskripsikan Peter Schmeichel sebagai pribadi yang tidak suka menyembunyikan sesuatu dan sangat menghromati lawan bicaranya.
Seperti pernah diwartakan Manchester Evening News, Schmeichel yang pernah bekerja bersamanya sebagai ambassador, melihat bahwa Arnold sadar betul kalau klub (Manchester United) lebih dari sekadar perusahaan maupun institusi.