INDOSPORT.COM - Bertemu Cokorda Raka Satrya Wibawa di lingkungan basket merupakan hal biasa. Lalu, apa jadinya ketika legenda basket Tanah Air ini terlibat dalam kompetisi BRI Liga 1 2021/2022? Inilah yang terjadi ketika Liga 1 ada di Bali.
Siapa yang tak kenal kiprah Cokorda Raka di perbasketan Tanah Air. Cokorda Raka sukses sebagai pemain. Dia pernah menjadi tulang punggung timnas basket Indonesia dari tahun 1997 hingga 2009.
Cokorda Raka pun sukses sebagai pelatih. Setelah membawa Aspac menjadi juara empat kali ketika sebagai pemain, giliran Cokorda Raka membawa Satria Muda menjadi juara NBL Indonesia 2014/2015 ketika menjabat sebagai pelatih.
Cokorda Raka mengemban jabatan sebagai pelatih Satria Muda hingga akhir tahun 2016. Setelah itu, namanya lenyap dari perbasketan profesional. Dia tak lagi menjadi bagian dari klub-klub IBL.
Alih-alih melihatnya di lapangan basket, INDOSPORT.com malah menemuinya di sela pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Ngurah Rai, Denpasar, Sabtu (29/01/22). Cokorda Raka yang berstatus ASN di Disdikpora Pemprov Bali, turut terlibat dalam hajatan Liga 1.
Ya, pada seri 4 kompetisi BRI Liga 1, Pemprov Bali memang mendukung penuh gelaran sepak bola profesional Tanah Air. Mereka rela berpusing-pusing menyiapkan stadion dan berbagai fasilitas agar Liga 1 bisa terus digelar di Bali.
Salah satu sosok yang diterjunkan Pemprov Bali adalah Cokorda Raka. Dengan ID Card bertanda Local Organizing Committee (LOC), Cokorda Raka rutin menyiapkan venue untuk Bali United dan 17 tim BRI Liga 1 bertarung.
"Ya, ini jadi pengalaman baru buat saya. Dulu (sebagai atlet) kita yang diservis, sekarang kita yang servis tim-tim Liga 1 ini," kata Cokorda Raka kepada INDOSPORT.com, Sabtu sore.
Cokorda Raka ikut senang ketika BRI Liga 1 bisa dihelat di Bali. Ini menjadi bagian dari upaya menghidupkan sport tourism di Bali. Ternyata, ketika pariwisata dihantam Covid-19, Bali bisa hidup lewat olahraga, khususnya BRI Liga 1 2021/2022.
Namun, prosesnya tak semudah membalikkan tangan. Dengan fasilitas yang tak selengkap kota-kota lain, Bali sempat dikritik habis pecinta sepak bola Tanah Air.
Apalagi stadion yang berpengalaman menggelar BRI Liga 1 hanya Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar. Stadion Ngurah Rai dan Stadion Kompyang Sujana menjadi sasaran kritik pedas.
"Kan ini baru pertama kali jadi tuan rumah BRI Liga 1. Jadi tidak apa-apa (dikritik). Kita open buat dikritik, harus itu, untuk kita bisa berbenah," papar Cokorda Raka.