INDOSPORT.COM - Sebelum Pierre-Emerick Aubameyang pada bursa transfer musim dingin 2022 lalu, Barcelona sebelumnya sudah banyak merekrut eks pemain-pemain Arsenal. Bisa dibilang The Gunners adalah salah satu klub yang paling banyak Los Cules bajak talentanya.
Kendati banyak buntung seperti kala menggaet Thomas Vermaelen, Alex Song, hingga Aliaksandr Hleb, namun Barcelona juga punya sejumlah rekurtan yang berujung untung dari Arsenal. Berikut adalah tiga di antaranya.
1. Giovanni van Bronckhorst
Didatangkan dengan biaya 8 juta Pounds atau Rp156 miliar yang masih termasuk tinggi pada 2001 lalu dari Rangers FC, karier Van Bronckhorst di Arsenal justru sering terlupakan. Padahal ia diberi tanggung jawab untuk menggantikan Emmanuel Petit yang hijrah ke Barcelona.
Hanya saja itu terbilang wajar di awal kedatangannya di Hihgbury, Van Bronckhorst diganggu cedera ligamen parah. Setelah dua musim berhias 64 penampilan dan 2 gol, gelandang sekaligus bek sayap berdarah Belanda dan Indonesia itu kemudian dicomot Barcelona untuk menggantikan Petit yang rupanya flop.
Barcelona terlebih dulu meminjam Van Bronchorst selama semusim dan setelah itu memilikinya secara permanen untuk tiga tahun. Selama di Camp Nou ia sukses menjuarai Liga Spanyol (2) dan Liga Champions juga memainkan 155 partai kompetitif.
2. Cesc Fabregas
Jebolan akademi Barcelona, La Masia, Fabregas justru ditempa menjadi playmaker kelas dunia di Arsenal sejak usia belia. Bersama The Gunners ia bahkan sempat diberi jabatan sebagaio kapten namun rayuan untuk kembali memperkuat Los Cules selalu saja ada.
Setelah melewati saga yang panjang, akhirnya Fabregas resmi pulang ke Catalonia pada musim panas 2011 setelah menghabiskan kurang lebih delapan tahun di London. Ia pun bisa bereuni dengan Lionel Messi dan Gerard PIque yang merupakan teman seangkatannya di La Masia.
Selama tiga musim Fabregas punya statistik oke di Barcelona dengan 42 gol dan 50 assist hanya dari 151 pertandingan. Enam trofi pun bisa ia menangkan termasuk satu Liga Spanyol dan Copa del Rey namun sayangnya ia tak bisa terlau menyatu dengan skema yang diterapkan sehingga memilih untuk pergi ke Inggris lagi untuk berbaju Chelsea.