3 Alasan Sebaiknya Kompetisi Liga 1 2021 Ditunda
PSSI dan PT LIB memang telah menerapkan sistem bubble untuk menggelar kompetisi seri keempat ini di Bali. Namun nyatanya, bubble itu tidak berjalan dengan semestinya.
Tak adanya penjagaan yang ketat membuat banyak pemain justru pergi berlibur ke sejumlah tempat wisata di Bali, saat kompetisi tengah jeda karena Piala AFF 2020 lalu.
Hasilnya, seperti bom waktu. Ketika kompetisi kembali digulirkan dan para pemain harus menjalani protokol kesehatan dengan salah satunya tes PCR, banyak pemain yang hasilnya positif.
"Totalnya ada 52 pemain dan 16 ofisial dari 12 tim," ujar Alfan Nur Asyhar seperti dilansir dari Antara.
Maka tidak heran ada klub yang harus menjalani suatu pertandingan dengan skuat seadaanya, bahkan jumlah pemainnya di bawah minimal regulias yaitu membawa 14 pemain. Ada tim yang hanya membawa 12 pemain.
Banyaknya pemain yang harus menjalani karantina adalah penyebab klub tak bisa membawa banyak pemain untuk bertanding.
PPKM Level 3
Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, memberitahu bawha sejumlah daerah kembali menerapkan status PPKM level 3.
Daerah tersebut yakni aglomerasi Jabodetabek, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, dan Bandung Raya.
Artinya, kegiatan masyarakat benar-benar harus dibatasi mengingat kasus positif Covid-19 terus melonjak, termasuk kompetisi Liga 1 yang penetapan prokesnya sedikit longgar.
Desakan Banyak Pihak
Saran penundaan Liga 1 musim ini karena banyak pemain dan staf klub terpapar virus Covid-19, membuat sejumlah pihak mendesak operator liga untuk menundanya.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil misalnya. Menurutnya keselamatan semua orang adalah yang nomor satu.
"Saran saya, di manapun urusan kehidupan kalau sudah emergency Covid-19 harus diambil tindakan yang terukur. Kalau semua tidak bisa main karena pandemi, ya saya rekomendasi untuk dihentikan sementara," kata dia di Kabupaten Tasikmalaya.
Desakan juga mengalir dari ketua komisi IV DPRD Bali, I Gusti Putu Budiarta. Pria yang karib disapa Gung Budiarta itu khawatir dengan kasus Covid-19 yang terus meningkat.
"Itu untuk mengamankan supaya tidak terjadi lonjakan Covid-19," kata Gung Budiarta dikutip dari Tribun Bali.
"Karena ini di Bali kejadiannya, dan termasuk masyarakat Bali yang mudah terdampak."
"Alangkah baiknya sebelum kita tahu Covid-19 itu yang kena siapa datanya, lakukan dulu penundaan sementara," ujarnya.
Dalam dunia olahraga, sportifitas memang harus dijunjung tinggi. Namun keselamatan nyawa manusia berada di atas segala-galanya.