INDOSPORT.COM - Polemik tes PCR antara Persebaya Surabaya dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) menjadi sorotan, karena hasil tes berbeda akan berdampak pada Liga 1 2021.
Ya, salah satu syarat pemain untuk tampil di kompetisi BRI Liga 1 2021-22 adalah tes PCR yang difasilitasi oleh PT LIB lewat RS Umum Jimbaran, termasuk Persebaya Surabaya.
Kala itu, Persebaya melakukan tes mandiri di Laboratorium Klinik Diagnos, dan ada tiga pemain yang positif Covid-19, yaitu Samsul Arif, Muhammad Hidayat, dan Satria Tama.
Kemudian, saat tes PCR dari PT LIB, ketiga pemain ini dinyatakan negatif Covid, tapi justru ada lima pemain lain yang positif.
Mereka adalah pemain pilar Persebaya Surabaya di Liga 1 2021-22, yakni Bruno Moreira, Alwi Slamat, Taisei Marukawa, Ricky Kambuaya, serta M. Arif Satria.
Penasaran, Persebaya akhirnya kembali melakukan tes PCR mandiri di RS Umum Jimbaran Bali. Anehnya, lima pemain yang dinyatakan positif itu pun negatif Covid-19.
Ada perbedaan hasil tes antara PT LIB dan tes mandiri dari Persebaya, sehingga jadi perbincangan publik, apakah PT LIB jujur dengan hasil tes, ataukah ada permainan.
Koordinator Save Our Soccer (SOS) dan juga pengamat sepak bola, Akmal Marhali menuntut adanya transparansi dari PT LIB dan penjelasan ilmiah terkait hasil tes ini.
"Banyak opini yang muncul bahwa hasil tes banyak yang direkayasa untuk kepentingan tertentu. Opini ini menjadi bola liar. Rilis jawab LIB pun tidak konkret," jelas Akmal.