Timothy Weah, Putra Legenda yang Bisa Perpanjang Gerbong Lille di AC Milan
Lahir di New York, Timothy Weah sempat bergabung dengan klub-klub lokal sebelum pindah ke tim junior New York Red Bulls.
Sempat trial dengan Chelsea, pada usia 14 tahun ia pindah ke Paris untuk bergabung dengan akademi Paris Saint-Germain. Ia langsung tampil apik, termasuk mencetak hattrick di laga pertamanya, menghadapi Ludogorets di Liga Remaja UEFA.
Pada 2017, ia resmi menjadi pemain profesional usai menandatangani kontrak dengan PSG, klub yang pernah dibela sang ayah di dekade 1990-an.
Namun, meski sempat dimainkan beberapa kali di tim utama, Timothy Weah lebih kerap bermain bersama tim kedua PSG.
Ia kemudian dipinjamkan ke Celtic pada Januari 2019 dan sukses mencetak 4 gol dari 17 laga, serta membawa tim tersebut menjuarai Liga Skotlandia pada musim itu.
Penampilannya di Celtic mencuri perhatian Lille, yang membelinya dari PSG pada bursa transfer musim panas 2019. Sayangnya, ia kemudian mengalami cedera berat dan hanya tampil 3 kali di musim pertamanya.
Meski demikian, setelah pulih dari cedera, musim lalu ia berhasil mencatatkan 37 penampilan di semua kompetisi dan mencetak 5 gol.
Timothy Weah sendiri bisa berperan sebagai penyerang tengah atau winger kanan, meski belakangan ini lebih kerap ditempatkan di posisi kedua. Situasi ini terbilang menarik, mengingat AC Milan memang butuh winger kanan baru seiring performa Alexis Saelemaekers yang pas-pasan.
Namun, dengan usianya yang baru 21 tahun dan performanya yang belum terlalu meyakinkan di Lille, Weah perlu tampil lebih baik lagi untuk bisa mencuri perhatian AC Milan.
Jika ia bisa meningkatkan performanya, bukan tidak mungkin ia akan bisa menambah panjang gerbong Lille di AC Milan di masa depan.
Bukan tidak mungkin pula, ia bisa bermain bersama Daniel Maldini, putra Paolo Maldini, seperti ayah-ayah mereka dulu bermain bersama.
Menarik ditunggu perkembangan performa dan karier Timothy Weah, dan apakah ia akan sanggup memenuhi impiannya bermain di AC Milan.