INDOSPORT.COM - Timnas Indonesia tempo hari dikabarkan sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah negara untuk menjadwalkan uji coba resmi pada Maret mendatang.
Salah satunya adalah Suriname, yang dipastikan akan membuat penggawa Tim Garuda bergidik bila nantinya jadi berhadapan.
Meski bukan negara yang dianggap punya tradisi apik di kancah sepak bola internasional, Suriname tetap punya kualitas di atas timnas Indonesia. Di peringkat FIFA saja mereka sudah unggul dengan duduk di tangga ke-140 atau 20 level di atas Merah-Putih.
Skuat Suriname memang masih didominasi pemain dari liga lokal, namun beberapa ada yang merumput di Eropa juga. Di pemusatan latihan terakhir mereka pada Februari ini setidaknya ada lima pesepak bola kasta teratas negara benua biru.
Liga Belanda masih jadi liga asing penyumbang pemain terbanyak bagi Suriname karena kesamaan bahasa dan kemiripan budaya akibat pengaruh kolonialisme. Tidak heran Dion Malone (NAC Breda) dan Ryan Koolwijk (PEC Zwolle) dipanggil dari sana.
Sejumlah penggawa aktif yang tidak dipanggil baru-baru ini juga masih banyak berkarier di Negeri Kincir. Sebut saja Ishan Kort (Sparta Rotterdam), Damil Dankerlui (Groningen), Sena Klaiber (Ajax Amsterdam), dan Roscello Vlitjer (SC Telstar).
Akan tetapi, yang paling dikenal publik sekaligus yang harus diwaspadai betul oleh timnas Indonesia adalah kapten mereka, Ryan Donk. Kendati sudah berusia 35 tahun, ia mungkin pemain terbaik Suriname saat ini.
Donk yang lahir dan besar di Amsterdam dari orang tua asal Suriname sempat memperkuat timnas Belanda kelompok umur, namun tak pernah sampai menembus level senior.
Padahal, kariernya di klub cukup oke karena pernah bebaju AZ Alkmaar, West Brom, hingga Real Betis. Baru tahun lalu Donk resmi mendapatkan caps pertamanya bersama Suriname.
Sebelumnya, Donk bahkan sempat ingin membela Turki lewat jalur naturalisasi usai nyaris sedekade tinggal di sana sebagai pemain Kasimpasa dan Galatasaray.