Final Piala Liga Inggris 2005: Benitez vs Mourinho, Gerrard Diteriaki Pengkhianat di Depan Ibunya
Di babak pertama, Liverpool sejatinya sudah unggul cepat melalui John Arne-Riise, yang mendapat operan dari Fernando Morientes di ujung kotak penalti Chelsea. Baru satu menit, skor sudah berubah 1-0.
Kedudukan ini bertahan sampai kesalahan Steven Gerrard yang membuat gol bunuh diri membuat Chelsea berhasil menyamakan kedudukan. Laga kemudian dilanjutkan dengan metode perpanjangan waktu.
Di sinilah petaka bagi Liverpool dimulai. Didier Drogba dan Mateja Kezman membuat timnya berbalik unggul 3-1 sebelum Antonio Nunez memprkecil jarak menjadi 3-2.
Namun waktu sudah habis duluan sebelum The Reds bisa menyamakan kedudukan saat extra time. The Blues pun tampil sebagai pemenang dan menggondol trofi Piala Liga Inggris alias Carling Cup edisi 2005 tersebut.
Setelah pertandingan, situasi di kubu Liverpool penuh dengan tensi tinggi. Apalagi, gol bunuh diri mereka diciptakan oleh pemain yang disebut-sebut akan membelot ke Chelsea.
Dalam autobiografinya, Stevie G mengaku pernah jadi objek rundungan suporter Liverpool yang sakit hati, bahkan kekasihnya saat itu juga kena getahnya.
“Dia sengaja melakukan itu, dia ingin main di Chelsea, dia ingin uang. Dia dan perempuannya ingin pergi ke sana, tempat di mana banyak toko berjejeran (London), Gerrard pengkhianat,” kata Stevie G dalam buku Gerrard My Autobiography.
Ucapan-ucapan menyakitkan tersebut pun terlontar dari para penggemar di hadapan ibunda Stevie G, yang untungnya tidak mereka sadari ada di tempat yang sama.
Final Piala Liga Inggris 2005 adalah kisah pahit tidak hanya bagi Steven Gerrard dan Rafael Benitez, tetapi juga para penggemar setia Liverpool. Kini, 17 tahun setelah laga akbar tersebut, dua kubu yang sama berjumpa lagi.
Akan seperti apa nasib Liverpool milik Jurgen Klopp nantinya? Ataukah Chelsea-nya Thomas Tuchel yang bakal berjaya?