INDOSPORT.COM – Imbas dari adanya konflik Rusia-Ukraina yang terjadi belakangan ini, Chelsea berpotensi kehilangan Roman Abramovich.
Dunia saat ini tengah diramaikan akan konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Bahkan negara berjuluk Beruang Merah itu telah melancarkan serangan.
Serangan ini lantas memberikan efek ke berbagai sektor, salah satunya adalah sepak bola. Belum lama ini, dunia sepak bola pun mengecam tindakan agresi Rusia tersebut.
Kecaman ini kemudian berimbas ke para oligarki Rusia yang berstatus pemilik klub. Salah satunya adalah Roman Abramovich yang berstatus pemilik Chelsea.
Karena adanya agresi ini, pria berusia 55 tahun itu dan Chelsea kena imbasnya. Dilaporkan bahwa The Blues harus rela ditinggal oleh Abramovich.
“Mr Abramovich should no longer be able to own a football club in this country? We should be looking at seizing some of his assets including his 152 million pound home and make sure that other people that have Tier 1 visas like this are not engaged in malign activity in the UK.” pic.twitter.com/yFnWQ8eOG8
— Chris Bryant (@RhonddaBryant) February 24, 2022
Hal ini digaungkan oleh Anggota Parlemen Inggris, Chris Bryant dalam rapat parlemen. Ia menyodorkan bukti bahwa Abramovich dekat dengan penguasa Rusia, sehingga asetnya di Inggris, termasuk Chelsea, harus dilepaskan.
Dilansir dari The Guardian, Chris Bryant mendapat bocoran dokumen pada 2019 lalu, di mana dalam dokumen itu disebutkan bahwa Abramovich punya hubungan dengan penguasa Rusia.
Selain itu, dokumen tersebut menyatakan bahwa Abramovich terlibat dalam praktik korupsi. Bahkan, anggota dari Partai Buruh Inggris itu mengklaim bahwa taipan asal Rusia itu terlibat dalam aktivitas suap agar memiliki pengaruh politik.
Karenanya, Chris Bryant meminta Pemerintah Inggris untuk melarang Abramovich memiliki klub di Inggris, yakni Chelsea, dan juga menyita beberapa asetnya, termasuk rumahnya di London yang bernilai Rp2,9 triliun.