M. Iqbal Kenang Pengalaman Main di Liga Korea: Pemain Indonesia Lebih Hebat
Salah satu pemain muda Indonesia yang berpengalaman membela klub asal Korea Selatan, Muhammad Iqbal menjelaskan beberapa perbedaan yang mendasar.
Menurutnya, pemain Indonesia yang ingin berkarir di Korea, harus bisa beradaptasi dengan cuaca dan makanan, sementara untuk perbedaan bahasa tidak masalah.
"Kendalanya di bahasa mungkin, bahasa di sana memang agak susah juga, jadi bahasa Inggris aja. Bahasa sepak bola Korea juga bisa sih," jelas Muhammad Iqbal.
"Kalau makanan, mau nggak mau harus mengikuti orang sana, tapi yang halal aja," ucap gelandang berusia 21 tahun tersebut.
Muhammad Iqbal sendiri telah merasakan bagaimana harus berlatih sepak bola dalam kondisi cuaca bersalju. Walau perlu waktu adaptasi, ia mengaku tak ada kendala lagi.
"Pertama sampai di sana, sudah ada salju. Pertamanya kaget, tapi lama kelamaan jadi terbiasa. Satu mingguan adaptasi, soalnya satu minggu itu hampir bersalju semua."
Selain adaptasi dasar, Iqbal juga mengaku ada adaptasi di lapangan. Pemain Korea, menurutnya cukup keras, sehingga harus berhati-hati dan juga punya mental kuat.
"Di sana pressure sama mentalnya harus kuat. Pressure saat bermain, temponya, di Korea mainnya pada kencang, nggak ada tunggu-tunggu lawan, main hajar juga," cetus Iqbal.
Namun, salah satu keunggulan klub Korea adalah fasilitas gym. Muhammad Iqbal mengaku kerap menambah latihan fisik di gym, di luar latihan resmi bersama klubnya.
"Kalau latihan di gym sendiri, tim nyediain tempatnya, tapi latihannya dari kita sendiri. Sekali seminggu ada sih, dua hari setelah pertandingan ada nge-gym," tuntasnya.