INDOSPORT.COM - Program naturalisasi pemain keturunan Indonesia mendapat perdebatan dari sebagian kalangan. Terkait hal ini, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, akhirnya angkat suara.
Perdebatan program naturalisasi pemain keturunan Indonesia berawal dari komentar Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali.
Perdebatan ini bermula dari Akmal Marhali yang berkomentar pada unggahan @pengamatsepakbola yang menyatakan bahwa PSSI tak harus mengejar proses naturalisasi.
Menurutnya PSSI itu tak seharusnya mengejar-ngejar naturalisasi Emil Audero yang tak juga memberikan jawaban. Akmal juga menuding bahwa proses naturalisasi tidak dengan iming-iming bisa membela Timnas Indonesia.
Komentar ini pun akhirnya melebar, di mana Anggora Exco PSSI, Hasani Abdulgani dan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan angkat suara.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan bahkan menjelaskan dalam komentarnya bahwa untuk komunikasi dengan pemain yang bermain di luar negeri itu memang menggunakan agensi.
Sebab semua klub di Eropa juga sama, jadi pada dasarnya tak ada kepentingan agen menurutnya.
Kini terkait hal ini juga sampai ke Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali. Ia menjelaskan bahwa sejak awal pemerintah memberi restu kepada PSSI bukan tanpa alasan jelas.
“Naturalisasi kan jangka pendek, dan kenapa itu waktu rakor langsung coach Shin yang saya hadirkan. Gitu loh. Jadi naturalisasi sekarang berbeda dengan naturalisasi sebelumnya,” ucap Zainudin Amali.