Gagal Bawa Italia ke Piala Dunia, Donnarumma Diminta Kembalikan Trofi Lev Yashin
Usai penampilan buruknya tersebut, Gianluigi Donnarumma pun jadi korban perihnya komentar penikmat sepak bola di dunia maya.
Bintang 23 tahun milik Paris Saint-Germain tersebut dianggap harus menyerahkan Yashin Trophy miliknya pada pemenang sebenarnya menurut warganet yakni Edouard Mendy.
Mendy harus puas menjadi runner-up di bawah Donnarumma dengan perbedaaan suara mencapai 90 poin lebih meski prestasinya tak kalah apik.
If I were Donnarumma tonight, I would book the first flight tomorrow morning to Egypt to hand over the Yashin Trophy to Mendy before kick off.
— Ayoola (@AreYourOrLah) March 24, 2022
Donnarumma memang memenangkan EURO 2020 bersama Italia sebelum Yashin Trophy dianugerahkan namun Mendy punya dua trofi bersama Chelsea yakni Liga Champions dan Piala Super Eropa.
How Edouard Mendy never won the Yashin trophy I will never know. pic.twitter.com/tnmB9jXEWg
— Frank Khalid (@FrankKhalidUK) March 21, 2022
Mendy pun secara statistik juga unggul. Terutama dalam rasio kebobolan per pertandingan juga soal banyaknya raihan nirbobol.
Praktis ketika Donnarumma memenangkan edisi ketiga penghargaan yang terinspirasi dari Lev Yashin tersebut, banyak yang menganggap jika pemberi suara sudah termakan bias.
Penjaga gawang memang sejak lama kurang mendapat apresiasi jika dibandingkan dengan posisi lain namun penjaga gawang kulit hitam lebih sulit lagi mendulang atensi.
Maka dari itu wajar apabila tidak banyak pemain keturunan Afrika yang dapat menjadi shot-stopper di klub ataupun liga top Eropa.
Baru belakangan ini saja mereka mulai bisa unjuk gigi dengan adanya Andre Onana, Mike Maignan, dan tentu saja juga Mendy.
Pada gelaran Yashin Trophy yang akan datang, Edouard Mendy bisa saja menjadi pemenang mengingat di 2021/2022 ia masih bisa memenangkan Liga Champions dan sudah menganggak trofi Piala Afrika. Sementara itu Gianluigi Donnarumma sepertinya harus puas dengan masuk nominasi saja.