Barcelona yang Mulai Gemar Berburu Pemain Gratisan dan Pinjaman
Perubahan kebijakan yang dilakukan Barcelona dari tim yang hobi belanja pemain menjadi tim yang hobi pemain gratisan dan pinjaman, bermula kebiasaan Blaugrana membeli pemain mahal.
Semua bermula dari 2016, saat Barcelona memilih mendatangkan pemain dengan nilai fantastis disertai pemberian gaji gila-gilaan kepada pemain baru ataupun pemain lawas.
Dilaporkan oleh mantan CEO Barcelona, Ferran Reverter. Ia menyebutkan, dalam periode 2016 hingga 2021, Barcelona mengalami peningkatan sebesar 61 persen dalam kategori gaji.
Hal ini secara langsung merusak kondisi keuangan Barcelona, yang doyan ngutang di zaman Josep Maria Bartomeu untuk mendatangkan pemain berlabel bintang dengan harga selangit.
Sadar atau tidak, Barcelona era Bartomeu, bersama PSG, menjadi salah satu sosok di baliknya inflasi harga pemain seiring keputusannya mendatangkan Ousmane Dembele dari Borussia Dortmund.
Meski harga dan bayaran pemain meningkat drastic, Barcelona era Bartomeu nyatanya tetap terus mempertahankan kebijakan mendatangkan pemain bintang dengan label mahal.
Tak disangka, keputusan jor-joran ini makin membuat Barcelona terperosok dalam jurang kebangkrutan. Terlebih dengan adanya skandal penyelewengan dana atau skandal Barcagate.
Alhasil, Barcelona pun kian carut marut dan terancam bangkrut akibat utang yang menggunung serta brand klub yang kian merosot tajam.
Karenanya, gejolak-gejolak di tubuh Barcelona ini membuat klub berjuluk Blaugrana itu kian terbatas untuk melakukan banyak hal, terutama dalam belanja pemain.
Oleh karena itu, Barcelona kini makin getol menerapkan kebijakan dengan mendatangkan pemain gratisan maupun pemain pinjaman.