5 Masalah yang Jadi Biang Kerok Persipura Jayapura Terdegradasi dari Liga 1
Performa Buruk di Putaran Pertama
Persipura memang menyuguhkan performa apik jelang akhir musim ini. Mereka tak terkalahkan dalam 7 laga beruntun dengan rincian 5 menang dan 2 seri, dengan 4 kemenangan diraih secara beruntun.
Namun, pada akhirnya rangkaian hasil apik itu tak mampu menyelamatkan mereka. Salah satu penyebabnya adalah buruknya performa di putaran pertama, di mana mereka terlalu banyak kehilangan poin.
Sebelum pergantian tahun, Persipura memang tampil buruk dan menelan 10 kekalahan dari 17 laga, dengan 6 di antaranya dialami secara beruntun.
Mutiara Hitam memang pada akhirnya memecat Jacksen F Tiago di pekan ke-12. Namun hal itu dinilai terlambat dan pelatih baru Alfredo Vera butuh lebih banyak waktu untuk memperbaiki tim.
Pemain Asing Minim Kontribusi
Masalah lain Persipura adalah pemilihan pemain asing yang terbilang minim kontribusi. Yevhen Bokashvili mandul di putaran pertama dan baru mencetak gol pertamanya di pekan ke-16.
Sementara itu, Hedipo Gustavo, Takuya Matsunaga dan Henrique Motta kerap diganggu cedera. Motta bahkan akhirnya dilepas di putaran kedua.
Di sisi lain, Ramiro Fergonzi yang didatangkan di putaran kedua juga mandul dan baru bisa mencetak gol di 3 laga terakhir setelah melempem di 10 laga pertamanya bersama Mutiara Hitam.
Hukuman Poin
Pada awal bulan ini, Persipura mendapatkan hukuman pengurangan 3 poin akibat tidak hadir di laga pekan ke-22 Liga 1 melawan Madura United yang seharusnya digelar pada 22 Februari.
Ketika itu, Mutiara Hitam beralasan kekurangan pemain akibat badai Covid-19. Namun PT LIB menilai laga seharusnya tetap digelar karena jumlah pemain yang tidak terkena Covid-19 masih di atas batas minimal.
Pengurangan 3 poin ini pun membuat Persipura kini hanya punya 36 poin, sama dengan Barito Putera tapi kalah head to head. Andai dulu mereka menghadiri laga melawan Madura United, meski kalah pun Persipura akan memiliki 39 poin dan akan mengungguli Laskar Antasari di papan klasemen.