INDOSPORT.COM - Bali United telah melakukan segala hal untuk memenuhi kebutuhan selama pandemi Covid-19. Mereka tak sekadar fokus pada sepak bola, melainkan juga mengembangkan unit bisnis lain, mulai dari event organizer hingga production house.
Bali United menjadi satu-satunya tim sepak bola di Indonesia yang sudah melantai di Bursa Efek. PT Bali Bintang Sejahtera Tbk. sebagai pemilik dan pengelola klub dituntut untuk kreatif agar laporan tahunan selalu surplus.
Masa pandemi Covid-19 menjadi ujian berat bagi Bali United. Tak adanya pemasukan dari tiket pertandingan memaksa salah satu sumber penghasilan tertutup.
Ketika satu sumber tertutup, solusinya bukan sekadar mengeluh, apalagi sampai gagal membayar gaji pemain tepat waktu. Mereka mencari solusi dengan membuka sumber pemasukan lain.
Chief Executive Officer (CEO) Bali United, Yabes Tanuri, membocorkan berbagai langkah yang dilakukan untuk membiayai tim selama pandemi Covid-19.
"Tentu ada pengaruh (ketika tanpa jual tiket), tapi kami menutupinya dari yang lain, seperti melakukan kegiatan production house, event organizer, social media, streaming dan beberapa kegiatan lain," kata Yabes Tanuri, Kamis (31/3/22).
Keuangan yang sehat membuat Bali United tak kehilangan satu pun pemain bintang. Mereka bisa mempertahankan para pemain inti, serta melakukan beberapa penambahan.
Hasilnya pun gemilang. Dengan gaji yang selalu dibayar tepat waktu, serta pemberian bonus rutin, Bali United tampil konsisten sepanjang musim.
Pada akhirnya pasukan Stefano Cugurra bisa menjadi juara Liga 1 2021-2022. Bali United sudah juara ketika masih menyisakan dua pertandingan.
"Manajemen berterima kasih pada pemain dan ofisial yang sudah bekerja keras. Mereka jatuh bangun, sakit, dan terluka, tapi terus berusaha, sehingga bisa mencapai hasil ini," tutur Yabes Tanuri.