Sudah Insaf, Barcelona Tak Lagi Mau 'Asal-asalan' Bakar Duit untuk Pemain Bintang
Kesalahan Bartomeu tak hanya perihal transfer dengan harga selangit saja, melainkan juga soal pemberian gaji kepada para pemainnya.
Pemberian gaji ini sendiri terbilang gila-gilaan sehingga Barcelona harus kehilangan Lionel Messi pada musim panas 2021 lalu.
Sebagai informasi, selama di era Bartomeu, Barcelona mengalami peningkatan gaji setiap tahunnya. Tak tanggung-tanggung, peningkatan itu mencapai angka triliunan.
Meningkatnya gaji itu terlihat pada 2018 silam, di mana dalam laporan Swiss Rumble, gaji di Barcelona meningkat 43 persen, dari 340 juta euro menjadi 487 juta euro.
Bahkan menurut pengakuan mantan CEO Barcelona, Ferran Reverter, sejak 2016 hingga 2021 Blaugrana mengalami peningkatan gaji sebesar 61 persen!
Meningkatnya beban gaji ini dikarenakan Bartomeu mengiming-imingi para pemain bintang yang tengah diburu dengan gaji fantastis, seperti Griezmann pada 2019 silam yang dibayar 345 ribu poundsterling (Rp6,5 miliar) per pekan.
Tak cuma ke pemain yang diburu, Bartomeu juga memberikan peningkatan gaji ke pemain yang akhirnya tidak berguna untuk klub.
Sebagai contoh adalah Samuel Umtiti, yang pada akhirnya susah ditendang Barcelona karena besarnya gaji yang ia miliki.
Swiss Rumble sendiri menyatakan pada 2018 lalu, bahwasanya peningkatan gaji sebesar 43 persen dalam jangka setahun lambat laun akan menjadi bom waktu bagi Barcelona.
Nyatanya, hal itu menjadi kenyataan yang kemudian menjerumuskan Bartomeu dan membuat Barcelona dalam kubangan kebangkrutan.