Pesan Terbuka Bos Persija Kepada The Jakmania: Kami Telah Rekrut Darah Segar
Kekecewaan segenap pendukung Macan Kemayoran tentu ada sebabnya. Secara garis besar, rentetan hasil buruk Persija di Liga 1 musim ini alasan kuat tuntutan dari suporter.
Mereka menganggap hasil minor Persija Jakarta musim ini merupakan tanggung jawab manajemen, pelatih hingga sederet pemain yang dianggap tak layak bermain untuk Persija.
Sebagai gambaran, performa Persija musim ini memang jauh dari harapan, sempat digadang-gadang akan bersaing dalam perebutan gelar juara, tapi justru bermain angin-anginan.
Dari total 34 pertandingan, Marco Motta cs. hanya berhasil menang 11 kali, 12 kali seri, dan menelan 11 kekalahan. Persija hanya mampu finis di peringkat kedelapan klasemen akhir liga.
Terbaru, kekalahan Persija Jakarta di pertandingan pamungkas Liga 1, Kamis (31/3/22). Saat bertemu PSS Sleman disinyalir jadi puncak kekecewaan suporter.
Melalui akun resmi suporter mereka @infokomjakmania, langsung memberikan pernyataan keras, bahwa pertandingan terakhir merupakan sebuah lelucon yang menyakitkan.
Lebih lanjut, Jakmania juga mengungkapkan perasaan kekecewa mereka, dalam unggahan tersebut Jakmania menegaskan tidak akan membiarkan keadaan ini berlanjut.
“Musim ini, kalian benar-benar memalukan! Dan kami tidak mau lagi dipermalukan musim depan,” tulis akun @infokomjakmania.
“Rombak semua ofisial tim dan pemain. Kami juga ucapkan selamat tinggal untuk Bambang Pamungkas yang tidak pantas,” tegasnya.
Tak ketinggalan, The Jakmania juga mempertanyakan tanggung jawab Presiden Persija, Mohamad Prapanca, usai tampil melempem musim ini.
“Presiden Klub, Anda gagal meraih target musim ini. Lalu apa langkah selanjutnya? Apa bentuk pertanggung jawaban Anda? Seluruh direksi Persija, apa kalian tidak malu tim ini seperti ini,” sambungnya.
“Kami tunggu segera jawaban kalian! Kami tunggu pernyataan kalian!,” pungkas akun Instagram @infokomjakmania, Jumat (1/4/22).
Ada beberapa tuntutan yang akhir-akhir ini menggaung, selain merombak skuat Persija Jakarta, The Jakmania juga menuntut Bambang Pamungkas, Sudirman, hingga Mohamad Prapanca untuk segera mundur.