Niat Buang Sial, Frank Lampard justru Cetak Rekor Memalukan di Everton
Kekalahan Everton dari West Ham United meninggalkan cerita menyedihkan bagi sang manajer baru Everton, Frank Lampard. Sebelumnya, Frank Lampard resmi ditunjuk sebagai pelatih Everton awal tahun ini.
Sang legenda Chelsea, menggantikan pelatih kenyang pengalaman asal Spanyol, Rafael Benitez. Di Goodison Park, Lampard terikat kontrak selama dua tahun, hingga Juni 2024 mendatang.
Belum genap tiga bulan menukangi Donny van de Beek dkk, Lampard harus menerima nasib buruk, bahwa dia telah mejadi manajer pertama dalam sejarah Everton yang menorehkan catatan 'memalukan'.
Kekalahan ke tujuh Everton dari 11 pertandingan terakhir di Liga Inggris telah melahirkan rekor 'memalukan' bagi sang manajer. Kini Lampard menjadi manajer Everton pertama dalam sejarah Premier League yang kalah dalam empat pertandingan tandang pertamanya.
Frank Lampard is the first Everton manager in Premier League history to lose his first four away matches 😬 pic.twitter.com/lRUK9YFZZb
— GOAL (@goal) April 3, 2022
The Toffees saat ini berada di urutan ke-17 dengan torehan 25 poin tetapi mereka masih memiliki dua pertandingan tunda yang akan berguna dalam usaha mereka menjauh dari zona degradasi.
Everton yang tampil buruk musim ini, masih memegang rekor tandang terburuk di negara ini. Hal itu diperparah dengan fakta bahwa pasukan Frank Lampard hanya satu tempat di atas zona merah.
Selanjutnya, anak asuh Lampard akan kembali menjalani pertandingan tandang ke Turf Moor melawan Burnley, salah satu tim lain yang berada jauh di zona merah saat ini.
Lantaran hal ini, Frank Lampard seperti kembali berhadapan kondisi sulit, penuh tekanan seperti saat melatih Chelsea musim lalu. Saat itu, Lampard gagal membawa The Blues bersaing di papan atas Liga Inggris.
Dia menjadi manajer Chelsea dalam waktu singkat, sekitar 18 bulan kemudian ditendang keluar Stamford Bridge. Posisinya lantas digantikan pelatih asal Jerman, Thomas Tuchel.
Sekali lagi, Lampard berada diposisi sulit, bahkan beban sang manajer bertambah usai Everton terancam turun ke Divisi Championship andai gagal bangkit di sisa pertandingan Liga Inggris musim 2021-2022.