Liga Champions

Belum Sukses di Liga Champions, PSG Justru akan Dijual Lagi?

Rabu, 6 April 2022 22:25 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Getty Images
Nasser Al Khelaifi Copyright: © Getty Images
Nasser Al Khelaifi
Ingin Membuat Gebrakan Radikal di Liga Champions

Sejak tergabung dalam circle klub elite Eropa, Paris Saint-Germain lama kelamaan semakin punya pegaruh besar.

Tidak hanya dalam bursa transfer dengan kekuatan ekonomi mereka, namun sejumlah petinggi klub seperti Al-Khelaifi juga semakin sering diberi wewenang khusus.

Al-Khelaifi saat ini memegang jabatan sebagai kepala asosiasi klub Eropa (ECA). Saat ini ia tengah menggodok usulan untuk membuat Liga Champions semakin menarik.

Pria yang dulunya adalah atlet tenis profesional tersebut ingin agar final Liga Champions lebih semarak lagi.

Jika bisa maka UEFA harus menggelar upacara pembukaan dan penutupan yang super meriah agar penonton terhibur.

Ide ini Al-Khelaifi dapatkan dari pengalaman menyaksikan final kompetisi futbol butan National Football League (NFL) yang biasa disebut Super Bowl.

Selain seremoni pembuka yang akbar, bahkan Super Bowl juga menyajikan hiburan dalam bentuk konser kala jeda pergantian babak.

Al-Khelaifi percaya jika idenya ini sangat brilian kendati mayoritas fans sepak bola tidak terlalu berkenan melihat olahraga favoritnya meniru futbol dan budayanya.

"Final Liga Champions harusnya lebih meriah. Saya tidak ingin penikmat Super Bowl merasa lebih superior tapi mereka memang kreatif dan menghibur," sambung Nasser Al-Khelaifi lagi.

"Makanya, saya sarankan jika final Liga Champions nantinya juga akan punya banyak seremoni. Mungkin ini bukan pemikiran yang luar biasa namun setidaknya harus dicoba," pungkas pria yang menjadi tulang punggung PSG dalam satu dekade terakhir itu.