Liga Indonesia

Striker Lokal Belum Unjuk Gigi, Kolonialisme Eropa di Liga 1 Berlanjut Lagi

Kamis, 7 April 2022 22:28 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor:
© Nofik Lukman Hakim/Indosport.com
Untuk empat musim beruntun striker asal Eropa memenangkan gelar top skor di Liga 1. Foto: Nofik Lukman Hakim/Indosport.com Copyright: © Nofik Lukman Hakim/Indosport.com
Untuk empat musim beruntun striker asal Eropa memenangkan gelar top skor di Liga 1. Foto: Nofik Lukman Hakim/Indosport.com

INDOSPORT.COM - Ketergantungan klub-klub Liga 1 pada servis penyerang-penyerang asing rasanya kian menjadi dewasa ini.

Belakangan tren gelar top skor sedang sering didapatkan oleh bomber-bomber dari benua Eropa menggeser dominasi Amerika Selatan.

Dalam empat musim terakhir, peraih trofi sepatu emas Liga 1 selalu berasal dari benua biru. Tidak percaya? Simak saja ulasannya.

Monopoli Eropa dimulai dari 2017 kala Sylvano Comvalius dari Belanda sukses membukukan 25 gol untuk Bali United.

Comvalius tampil spektakuler dengan 37 gol yang jauh mengungguli duo Brasil yakni Marclei Santos (24) dan Beto Goncalves (22).

Para penyerang asli Indonesia harus puas menempati posisi keempat dan kelima dengan adanya Samsul Arif (17) dan Lerby Eliandry (16).

Di musim berikutnya giliran Aleksandar Rakic yang berjaya dengan 21 gol untuk PS Tira. Mesin gol berpaspor Serbia itu memenangi adu tajam dengan David da Silva (20), dan Marko Simic (18).

Pada Liga 1 2018 dominasi pemain asing begitu terasa sampai-sampai Samsul Arif yang mencetak 14 gol hanya berada di urutan sembilan.

Simic kemudian bisa menjadi yang tertajam di Liga 1 2019 dengan 28 gol dalam kostum Persija Jakarta dan lagi-lagi membuat striker Indonesia tertinggal jauh.

Paling dekat ada Titus Bonai yang saat itu masih membela Persipura Jayapura namun koleksi 13 golnya hanya menempatkannya di urutan sepuluh.