Ketidakhadiran Ultras Barcelona, Boixos Nois Dianggap Sebagai Biang Keladi ‘Dinginnya’ Camp Nou
Selepas pertandingan leg kedua babak perempat final Liga Europa antara tuan rumah Barcelona kontra Eintracht Frankfurt telah mengakibatkan banyak spekulasi yang membuat suasana Camp Nou dikuasi suporter asal Jerman.
Menurut informasi, masalah ini bermula dari banyaknya fans Barcelona yang menjual tiket mereka ke suporter dan ada beberapa dugaan kuat lain yang menjadi latar kenapa hal ini bisa terjadi.
Bahkan ada isu yang menganggap kejadian ini dipicu oleh fans Barcelona yang tak suka dengan Presiden Klub saat ini, Laporta. Mereka ditengarai memilih tak datang dan menjual seluruh tiket mereka ke pendukung Frankfurt.
Kondisi Camp Nou saat itu sampai dikomentari Xavi Hernandez dan Ronald Araujo. Keduanya sama-sama tak bisa berkata-kata, bingung melihat kondisi kandang mereka malam itu.
Jadi kangen. Tapi mau gimana lagi 😂 pic.twitter.com/HXV5Jjo98O
— IG : @Barcastuff.id (@barcastuff_idn) April 14, 2022
“Saya terkejut bahwa ada begitu banyak penggemar dari Eintracht Frankfurt di sini, di stadion kami. Klub harus melihat apa yang terjadi,” ungkap Araujo dilansir dari
“Saya mengharapkan Camp Nou dengan 70.000 penggemar Barca, tetapi kenyataan tidak seperti itu, suasana tidak memantu kami. Seperti final dengan penggemar yang terbagai dua,” jelas Xavi dikutip dari Eurosport.
Banyak yang menganggap ketidakhadiran Boixos Nois, pendukung garis keras berideologi sayap kanan itu jadi biang keladi yang membuat kandang Barca terlebih di sisi tribun Selatan menjadi kehilangan magisnya.
🚨 Detenidos en Barcelona 14 ‘Boixos Nois’ en una operación contra el tráfico de drogas y la prostitución.
— El Chiringuito TV (@elchiringuitotv) November 25, 2021
🚔 La @policia ha incautado todo tipo de sustancias y armas blancas y de fuego. pic.twitter.com/BZSN8jx9Fu
Anggapan itu memang tak sepenuhnya salah, namun perlu diketahui, Boixos Nois merupakan Ultras Barcelona yang paling loyal dan berisik untuk klub. Namun ada perilaku mereka yang membuat pihak klub dan La liga melarang kelompok ini datang ke stadion.
Boixos Nois kerap tersandung masalah kekerasan dengan suporter lawan, bahkan mereka juga dianggap sebagai salah satu kelompok ‘ultra kanan’ yang lekat dengan perdagangan narkoba dan bisnis prostitusi di Catalan.
Atas berbagai tindakan kriminal yang mereka lakukan, Boixos Nois hingga dilarang masuk stadion sampai batas waktu yang tak ditentukan. Hukuman yang didapat mereka lebih berat dari yang diterima Ultras Sur Real Madrid.