Bursa Transfer

Tak Jadi Preteli Inter Milan, Ini Target Baru Conte untuk Perbaiki Pertahanan Tottenham Hotspur

Jumat, 15 April 2022 19:17 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Isman Fadil
© RB Leipzig
Tak Jadi Preteli Inter Milan, Ini Target Baru Conte untuk Perbaiki Pertahanan Tottenham Copyright: © RB Leipzig
Tak Jadi Preteli Inter Milan, Ini Target Baru Conte untuk Perbaiki Pertahanan Tottenham
Leipzig Beri 'Diskon'

Menurut kalkulasi dari CIS Football Observatory, Josko Gvardiol adalah salah satu talenta muda terbaik dunia saat ini. Oleh badan riset olahraga independen tersebut bahkan sang jebolan akademi Dinamo Zagreb itu dihargai 96 juta Euro.

Tiga kali lipat lebih mahal dari apa yang disediakan data mainstream seperti milik Transfermarkt yang membanderol defender kidal tersebut dengan 30 juta Euro.

Melihat dari kebiasaan belanja Tottenham Hotspur yang jarang jor-joran, Antonio Conte sepertinya tidak akan diperbolehkan menghabiskan 96 juta Euro untuk satu pemain saja.

Pengeluaran termahal The Spurs sejauh ini adalah Tanguy Ndombele senilai 60 juta Euro namun ia justru dicap gagal.

Beruntung RB Leipzig menurut Four Four Two bersedia hanya dibayar sekitar 50 juta Euro saja untuk melepas Gvardiol pada bursa transfer musim panas mendatang.

Dengan uang segitu Leipzig sudah bisa mendapatkan untung mengingat setahun yang lalu mereka hanya mengeluarkan 18,8 juta Euro untuk membeli Gvardiol.

50 juta Euro sepertinya tidak terlalu mahal untuk pemain dengan potensi seperti Gvardiol yang kini punya sepuluh caps satu gol untuk negaranya.

Jika Conte dan Tottenham berniat untuk mengalokasikan dana tersebut untuk menyasar Milan Skriniar dan Stefan de Vrij, maka yang untung adalah Inter Milan mengingat keduanya sudah mulai menua dan mungkin memang harusnya siap digantikan.

Dengan berinvestasi pada Josko Gvardiol, maka Tottenham akan punya bek untuk masa yang lebih lama sekaligus menunjukkan dukungan penuh mereka pada Antonio Conte di bursa transfer.

Sesuatu yang mana gagal dilakukan oleh Inter Milan bahkan setelah sang manajer kharsimatik memberik mereka gelar Scudetto pertama dalam dua dekade terakhir