Liga Champions

Liga Champions: Presiden Atletico Madrid Masih Dendam, Sebut Man City Tim Pra Sejarah

Sabtu, 16 April 2022 06:06 WIB
Penulis: Aji Prakoso | Editor: Juni Adi
© Reuters/Lee Smith
Keributan di laga Liga Champions Atletico Madrid vs Manchester City (Reuters/Lee Smith) Copyright: © Reuters/Lee Smith
Keributan di laga Liga Champions Atletico Madrid vs Manchester City (Reuters/Lee Smith)

INDOSPORT.COM – Presiden Atletico Madrid, Enrique Cerezo tampaknya masih belum move on atas kekalahan timnya dari Manchester City di perempat final Liga Champions beberapa hari lalu.

Cerezo mengklaim bahwa Manchester City telah memainkan sepak bola 'pra-sejarah' atau fakir taktik dalam pertandingan perempat final Liga Champions, Kamis (15/04/22) dini hari WIB.

Pasukan Pep Guardiola menahan imbang Atletico Madrid tanpa gol di Wanda Metropolitano untuk mengamankan kemenangan agregat 1-0.

Dengan hasil imbang ini, maka gol semata wayang Kevin De Bruyne di leg pertama sudah cukup untuk membawa The Cityzen melangkah ke babak semifinal Liga Champions musim 2021/2022.

Namun, pertandingan tersebut justru akan dikenang karena insiden tak terpuji yang terjadi setelah peluit panjang dibunyikan. Di mana pemain Atletico, Felipe diusir keluar lapangan dan Stefan Savic bentrok dengan beberapa pemain City.

Sehari selang laga tersebut dimainkan, tampaknya pihak Atletico masih menyimpan kekesalan terhadap anak asuh Pep Guardiola.

Juara bertahan La Liga, melalui presidennya, mengaku terganggu oleh komentar Pep di leg pertama, yang mana ia berbicara tentang 'pra -sejarah' ketika membahas formasi 5-5-0 yang diterapkan oleh Diego Simeone.

Presiden Atletico, Enrique Cerezo dengan penuh kekesalan berbicara kepada Radio Marca:

“Itu adalah pertandingan yang, dengan sedikit keberuntungan, akan membawa kami ke semifinal. Kami tidak cukup beruntung untuk mencetak gol dan mencapai perpanjangan waktu,” kata Cerezo, dikutip dari Joe.co.uk.

“Kami adalah tim yang memiliki banyak status sehingga seseorang dapat menyinggung kami dan pada akhirnya telah ditunjukkan bahwa setiap orang memiliki masa lalunya masing-masing,” sambungnya.

“Kami memainkan permainan yang bagus, menyerang, dan City kemarin memainkan permainan pra-sejarah, bertahan dan memasang tembok di depan gawang mereka sehingga mereka tidak akan mencetak gol, miskin taktik.”