INDOSPORT.COM - I Gede Agus Mahendra berusaha menjawab kepercayaan dari banyak pihak tentang masa depannya bersama Bali United. Jebolan akademi klub ini akan kerja keras untuk mendapatkan lebih banyak menit bermain di skuat utama.
I Gede Agus Mahendra merupakan salah satu proyek jangka panjang Bali United. Mahe, sapaan akrabnya, mendapatkan kontrak profesional pada Februari 2021.
Mahe diikat manajemen Bali United dengan kontrak berdurasi tiga tahun. Kehadirannya menambah panjang daftar pemain daerah jebolan Bali United Youth yang dipromosikan ke tim senior.
Sebelumnya, sudah ada I Made Andhika Wijaya, I Kadek Agung Widnyana Putra, I Komang Tri Arta Wiguna, I Kadek Dimas Satria, dan I Kadek Haarlem. Nama terakhir terpental dari tim setahun lalu.
Dari sederet nama-nama tadi, kesuksesan Andhika Wijaya bisa menjadi teladan. Sejak dipanggil dari tim muda, dia rutin menjadi pilar inti sejak Liga 1 2017 hingga 2021-2022.
Mahe dan Andhika punya kesamaan karena keduanya berposisi bek sayap. Bedanya, Andhika Wijaya ada di pos bek kanan, sementara Mahe punya spesialisasi di bek kiri.
Kesamaan juga ada dalam cara bermain. Mahe dan Andhika bukan sekadar bertanggung jawab atas pertahanan tim, melainkan juga rajin membantu serangan.
Karakter ini terlihat ketika Mahe diberi kesempatan debut di Liga 1, melawan Persik Kediri, 31 Maret lalu. Dia bermain bagus dan membantu timnya menang 3-1.
Potensi besar ini yang membuat Mahe mendapat predikat Wonderkid Bali United. Bagi Mahe, label ini tak bisa sembarangan dijabat karena perlu dipertanggung jawabkan.
"Kalau orang lain sudah memberi pendapat seperti itu, kita harus kerja lebih keras lagi untuk membuktikan kepada orang tersebut, bahwa (saya) benar-benar punya kualitas," kata I Gede Agus Mahendra, Minggu (17/4/22).