Martin Broughton: Ikut Tawar Chelsea, Dulu Pernah Selamatkan Liverpool dari Kehancuran
Seperti diketahui, Hicks dan Gillett sempat membawa petaka bagi The Reds ketika memegang kendali yang diestafetkan dari tangan David Moores.
Pada awalnya, duo pengusaha asal Amerika Serikat membuat banyak janji manis untuk Liverpool yang akhirnya hanya berujung bualan belaka.
Bukannya membawa kesuksesan, mereka malah menumpuk utang dengan meminjam dana ke Royal Bank Scotland (RBS) dan memperburuk kondisi Liverpool.
Akhirnya pada Oktober 2010, Hicks dan Gillett bersama dewan direksi klub yakni Martin Broughton, Christian Purslow, dan Ian Ayre menggelar rapat tertutup membahas kelangsungan masa depan klub.
Saat masa-masa genting ini, Sir Martin Broughton pun tampil sebagai chairman yang turut mengawasi perpindahan kepemilikan Liverpool, yang akhirnya jatuh ke tangan Fenway Sports Group (FSG).
Setelah FSG sah menjadi pemilik Liverpool, tugas Sir Martin Broughton digantikan oleh suksesornya yakni Tom Werner.
Meski dulu sempat mengabdi sebagai petinggi Liverpool, Sir Martin Broughton sendiri dikenal sebagai suporter setia Chelsea selama bertahun-tahun.
Kini, terbuka kesempatan baginya untuk menyelamatkan klub kesayangannya itu dari peliknya kasus yang menimpa Roman Abramovich.
Sosok berusia 75 tahun tersebut pun mengaku optimistis walau masih harus bersaing dengan investor maupun konsorsium lainnya.
“Kami sudah mengirim tawaran. Kami optimistis. Secara pribadi, saya sudah pernah mengalami ini di Liverpool, jadi saya tahu apa yang harus dihadapi,” ucapnya kepada talkSPORT.
Tentu patut dinanti bakal seperti apa kiprah konsorsium yang dipimpin Sir Martin Broughton ini. Apa mereka bakal sukses menjadi pemilik Chelsea selanjutnya?