In-depth

Ditinggal Marko Simic, Persija Terancam Jadi Macan Ompong Lagi di Liga 1

Rabu, 27 April 2022 15:02 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© striker.id
Eks Bomber Persija Jakarta, Emanuel De Porras. Foto: striker.id Copyright: © striker.id
Eks Bomber Persija Jakarta, Emanuel De Porras. Foto: striker.id
Penyerang Asing Haus Gol Datang Silih Berganti

Sejak era Liga Indonesia yang dimulai pada tahun 1994, Persija punya kecenderungan sulit menemukan penyerang asing yang haus gol.

Sejak 1994 hingga saat ini, banyak penyerang asing haus gol yang merapat ke Persija. Namun, para penyerang ini hanya terkesan mampir, daripada menetap.

Sehingga kepergian para penyerang asing haus gol ini selalu membuat Persija kesulitan untuk menemukan penggantinya dalam waktu singkat.

Hal tersebut lah yang memunculkan asumsi bagaimana nasib Persija sepeninggal Marko Simic. Terlebih, pengalaman mengatakan Macan Kemayoran selalu kesulitan menemukan penyerang asing yang sreg.

Hal itu dimulai sejak Emmanuel De Porras yang datang pada 2004. Dalam waktu singkat, ia menjadi idola dengan mencetak 16 gol di musim perdananya.

Sayangnya, De Porras memilih tak menetap dan memutuskan cabut karena tergiur tawaran PSIS Semarang pada 2005.

Kepindahan De Porras membuat Persija kemudian mendatangkan Roger Batoum. Tak butuh waktu lama, pemain asal Kamerun ini mampu menjawab ekspektasi.

Di musim perdananya, dirinya mampu mencetak 15 gol dan mengantarkan Persija ke final Liga Indonesia dan Copa Indonesia, walau tak berhasil menjadi juara.

Batoum pun menetap di Persija semusim kemudian. Namun, torehan golnya menurun drastis yang membuatnya didepak pada akhir 2006.

Untuk menggantkan Batoum, Persija mencoba mendatangkan Samuel Tayo yang punya kiprah mentereng. Tapi Tayo hanya mampu mencetak satu gol dari 13 laga dan dicoret pada putaran kedua musim 2007.

Angin segar datang untuk Persija pada 2008 seiring kehadiran Greg Nwokolo. Winger tajam ini mampu menjawab dahaga Macan Kemayoran akan penyerang asing haus gol.

Usai mencetak 16 gol di musim perdana dan membentuk Trio ABG bersama Aliyudin dan Bambang Pamungkas, Greg memutuskan angkat kaki pada 2009.

Greg pun sempat kembali pada 2010 dan menorehkan 13 gol. Tapi lagi dan lagi, pemain yang telah dinaturalisasi ini memilih angkat kaki di akhir musim.